ITS News

Kamis, 14 November 2024
06 Mei 2009, 06:05

Pertanyaan Visi Misi Warnai Kampanye Lisan Pertama

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Empat laki-laki berbalut jas almamater ITS duduk di bangku Pascasarjana Matematika sore itu. Di depan bangku mereka telah ditempel nomor urut satu hingga empat. Mereka adalah calon presiden BEM ITS yang hendak melakukan kampanye lisan. Nomor-nomor tersebut menunjukkan nomor urut mereka masing-masing.

Kampanye yang dimoderatori oleh Bin Haryati ini diawali dengan penyampaian visi dan misi masing-masing calon presiden.

Sebagai kandidat dengan nomor urut wahid, Teguh Arifianto Wicaksono menyampaikan visi dan misinya. Secara umum, visi-misi yang hendak dicapai mahasiswa Teknik Elektro ini menginginkan terbinanya mahasiswa ITS yang dinamis, kreatif, dan responsif. Baginya, tiga kata kunci visi-misi tersebut merupakan perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Setelah menyampaikan visi-misinya selama lima menit, berikutnya adalah giliran kandidat dengan nomor urut dua, yaitu Muhammad Ersyad. Mantan Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin ini menggarisbawahi visi-misinya sebagai sinergisitas, kontribusi aktif, dan pengawalan.

Selanjutnya Nanda Kiswanto juga berkesempatan menyampaikan visi dan misinya. Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri ini mengusung lima misi. Namun karena keterbatasan waktu yang diberikan, ia hanya memberikan penekanan pada tiga misinya yaitu mewujudkan budaya kerja yang nyaman, menghilangkan batas non-formal antara ormawa dan non-ormawa, serta menjadikan BEM ITS sebagai pusat pergerakan mahasiswa. Berbeda dengan pendukung kandidat lainnya, pendukung kandidat Nanda turut meramaikan kampanye sore itu dengan membawa spanduk bertuliskan "Vote for our next president: Nanda Kiswanto".

Kandidat berikut yang berkesempatan menyampaikan visi dan misinya adalah Mohammad Bachrudin. Mahasiswa Teknik Fisika yang pernah menjabat sebagai Ketua Legislatif Mahasiswa ini mengusung tema "Bersama HMJ Membangun ITS" sebagai visinya. Pada kesempatan tersebut, Bachrudin lebih banyak menyinggun mengenai kaderisasi mahasiswa baru dan transparansi keuangan BEM dengan memanfaatkan berbagai teknologi terkini.

Setelah masing-masing kandidat menyampaikan visi dan misi mereka, segenap peserta yang hadir dalam kampanye lisan tersebut mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan pada seluruh kandidat. Galih, misalnya, menanyakan mengenai kejelasan visi dan misi seluruh kandidat. Hal ini terkait dengan kemiripan visi dan misi beberapa kandidat dengan visi-misi presiden BEM di perguruan tinggi lain. Menanggapi permintaan mahasiswa Teknik Perkapalan tersebut, para kandidat menjelaskan kembali visi dan misi mereka dengan lebih konkret. Masing-masing kandidat menjawabnya dalam waktu tiga menit.

Anggun dari Jurusan Statistika adalah peserta selanjutnya yang berkesempatan mengajukan pertanyaan pada para kandidat calon presiden BEM ITS. Tak jauh berbeda dengan Galih, Anggun menanyakan visi dan misi para kandidat. Namun fokus pertanyaannya terletak pada visi dan misi untuk mahasiswa ITS yang tidak menjadi pengurus BEM ITS saat mereka menjabat kelak.

Di termin ini, Prabowo merupakan peserta terakhir yang berkesempatan mengajukan pertanyaan. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa Teknik Mesin ini mengajukan dua pertanyaan. Sebagai pertanyaan pertama, Prabowo menghadapkan suatu kasus bila para pengurusnya tidak mau dipimpin oleh kandidat yang bersangkutan. Pertanyaan keduanya mengenai siapa yang akan dipimpin oleh para kandidat.

Keempat kandidat calon presiden BEM ITS ini umumnya menjawab pertanyaan peserta dengan baik. Kroscek yang dilontarkan peserta pun mampu ditanggapi hanya dalam waktu satu menit sesuai ketentuan dari KPU. (taw/ap)

Berita Terkait