Berawal dari sebuah ketertarikan pada sebuah poster yang dipajang di mading jurusan, akhirnya melecut Aditiya beserta kawan-kawan untuk menjajalnya. Kompetisinya adalah membuat sebuah langkah inovatif untuk memasarkan sebuah produk. "Padahal awalnya kami tahu kompetisi ini secara tidak sengaja" tandas mahasiswa yang memiliki nama lengkap Aditiya Cahya Wardana ini.

Ketika menjalankan kompetisi, Aditiya dan tim ditantang untuk memasarkan suatu barang elektronik pada masyarakat luas. Setelah melakukan diskusi panjang akhirnya Tim Smart sepakat untuk melakukan inovasi dengan memberikan reward kecil kepada calon pembeli. "Dalam memasarkan barang kami akan memberikan bonus yang berguna bagi customer," jelas Aditiya.

"Kami mengusung ide tersebut terinspirasi oleh buku yang dibuat oleh Tung Desem Waringin dan Hermawan Kartajaya," tutur Aditiya, yang merupakan ketua dari Tim Smart.

Mahasiswa asal Mojokerto ini menceritakan bahwa sebelum menentukan strategi, timnya terlebih dahulu melakukan analisa dengan menyebarkan quesioner kepada masyarakat. "Awalnya kami sempat takut tidak terlaksana, karena kami hanya memiliki waktu yang singkat untuk menyelesaikannya," terang Aditiya. "Ndak nyangka makalah tim kami bisa lolos ke babak final," tambahnya.

Sebelumnya di babak penyisihan, tim yang mengikuti kompetisi ini, harus menyerahkan makalah tentang teknik marketing penjualan Axioo. Dan tim Smart berhasil unggul dari 36 kelompok mahasiswa yang ikut dalam kompetisi. Sedangkan pada babak final yang berlangsung di Plasa Surabaya, Aditiya dan kawan-kawan ditantang untuk menerapkan secara on the spot strategi pemasaran yang ditawarkan kepada masyarakat. Tim Smart harus berusaha sampai calon customer tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.

"Selama proses pemasaran kami bisa meraup keuntungan hingga 30-40 persen dari penjualan kami," jelas Aditiya bangga. (st/ap)