ITS sendiri tahun ini menyertakan tiga tim di KRI, delapan tim di KRCI dan dua tim di Kontes Robot Seni Indonesia yang tahun ini pertama kali digelar. Khusus untuk KRI dan KRCI, tim ITS harus berjuang terlebih dulu di penyisihan regional IV yang akan dihelat selama dua hari pada akhir pekan ini di Graha ITS, mulai Sabtu (16/5).
Untuk KRI, robot yang diusung ITS salah satunya adalah BOLOKULOWO. Robot hasil kreasi mahasiswa Teknik Elektro dan Teknik Material ITS ini nanti akan bersaing dengan 22 robot lain di babak penyisihan.
â€Kali ini konsep pertandingannya berbeda dari yang dulu,†ujar Hatman, mahasiswa Teknik Elektro yang mengaku kompetisi kali ini mengharuskan tiga robot bekerja sama dan tak bisa berjalan sendiri-sendiri.
Terciptanya BOLOKULOWO, lanjut Hatman, tak terlepas dari kerja sama timnya yang terdiri dari dirinya, Yahya Z, Agus Sahri, serta Pipit Intisari Puspita. â€Tiga Robot ini adalah hasil dari riset lapangan dan terus dimodifikasi ,†timpal Agus Sahri menambahkan. BOLOKULOWO kini terus berbenah agar sensor dan kemampuan berpikir sang robot bisa bertambah dan mampu melewati rintangan lapangan berupa tanjakan serta menabuh beduk.
Selain dari kelas KRI, kompetisi KRCI juga tak kalah serunya. Untuk tahun ini dibuka kelas baru yang sebelumnya tidak ada, yakni kelas Expert Battle. â€Di kelas ini tiap robot bisa saling berhadapan dan beradu strategi untuk beradu kecepatan memindahkan bayi dan memadamkan api,†jelas Aan Nurochman dan Gigih Adisucipta yang tahun ini akan berjuang bersama robot G.A_AssaAssin.
Selain kelas Expert Battle, ada pula kelas Expert Single yang tiap tahun mampu merebut banyak perhatian penonton. Salah satu robot yang akan bertarung dikelas ini Cyclon. Cyclon merupakan robot ciptaan Khoiru Rhozikin, mahasiswa Teknik Elektro dan Faris Boy, mahasiswa dari D3 Teknik Elektro.
Cyclon sendiri nantinya akan dihadapkan pada 144 kemungkinan konfigurasi lapangan. â€Nanti, letak lilin dan bayi yang harus dipadamkan serta diselamatkan akan diacak hingga 144 kemungkinan,†ujar Khoiru Rhozikin.
Sedangkan kelas robot berkaki dan robot beroda, ITS akan diwakili oleh robot Turtle dan Eternity. Robot Turtle dirangkai oleh Muhammad Farih dan Ahmad Zulfikar Fauzi yang keduanya berasal dari Teknik Elektro. Sedangkan robot beroda, Eternity, merupakan hasil kolaborasi Ferry Ardika Nathanael, mahasiswa teknik elektro dan Isa Albana dari Fisika FMIPA.
Gigih Adisucipta, salah satu peserta mengungkapkan bila saat ini ia dan rekan-rekannya tengah menambah dan memodifikasi robot sehingga mampu berjalan dengan cepat di arena pertandingan nanti. Harapannya, robot-robot ITS mampu melewati babak penyisihan atau bahkan mampu kembali merebut juara. (yud/fay)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)