Berangkat dari niat untuk membangun dan berkontribusi bagi kemajuan ITS, membuat Bachrudin mantap untuk menjadi salah seorang calon presiden BEM ITS. Apalagi dorongan dan dukungan dari keluarga dan kawan-kawanya di LM ITS membuat arek Sidoarjo ini fokus pada tujuannya ini. Baginya suatu amanah harus dilakukan dengan sepenuh hati, bukan setengah-setengah.
Lewat motto BEM ku, BEM mu, BEM kita semua, Bachrudin mencoba untuk menjadikan BEM sebagai tempat untuk memperjuangkan aspirasi seluruh mahasiswa ITS. Selain itu ia juga akan membangun budaya transparansi dan akuntabilitas di BEM ITS. “Budaya seperti ini merupakan salah satu upaya untuk melawan budaya korupsi,†ungkap mantan ketua LM ITS. Apalagi ia juga pernah cukup lama aktif sebagai salah seorang staff BEM ITS, tentunya ia cukup hafal dan paham apa yang harus dilakukan BEM ke depanya.
Sistem pengkaderan di ITS menjadi salah satu target perbaikan yang menjadi prioritasnya. Baginya pengkaderan merupakan salah satu ujung tombak untuk menciptakan SDM yang berkualitas untuk mendukung kemajuan ITS. Jika selama ini tak semua mahasiswa dapat mengikuti pelatihan LKMM, harus mengikuti screening dulu. Bahrudin ingin agar LKMM dapat diikuti semua mahasiswa. “Semua mahasiswa akan bebas mendapatkan materi-materi LKMM,†jelas Bahrudin. Harapanya agar semua mahasiswa ITS mendapat kesempatan yang sama dalam mendapatkan wawasan tentang LKMM.
Beberapa masalah yang menjadi sorotan dari Bachrudin saat ini adalah kurangnya sikap kritis dan intelektual dari mahasiswa lewat tulisan karya ilmiah. Padahal sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, harusnya sikap seperti ini dimiliki oleh masing-masing mahasiswa. Oleh karena itu dalam salah satu misinya, ia akan menggalakakkan budaya meneliti dan menulis di kalangan mahasiswa lewat berbagai pelatihan dan kompetisi menulis karya ilmiah. “Kalau bisa setiap bulan diadakan lomba karya tulis ilmiah,†harap Bachrudin. Dengan begitu akan muncul komunitas kritis yang bertujuan untuk membangun ITS.
Salah satu hal yang menarik dalam misi yang diusung oleh Capres BEM no. 4 ini adalah pembangunan berbasis kelautan di ITS. Apalagi ITS merupakan institut yang dikenal sangat concern terhadap kelautan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Dengan begitu potensi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya lewat koordinasi yang baik. “Apalagi Fakultas Teknologi Kelautan telah mendapat akreditasi dari dunia internasional,†terang alumnus SMAN 1 Sidoarjo ini. Langkah pertama yang akan ia lakukan ialah melalui pembangunan kawasan Surabaya Timur. Pembanguan disini tidak hanya diartikan dalam bentuk fisik saja, tetapi juga non fisik, seperti peningkatan kualitas masyarakat kawasan ini. “Ini juga sebagai bentuk pengabdian ITS kepada masyarakat sekitar,†ujar mahasiswa yang piawai bermain rebana ini.
Jika menang Bahrudin berharap akan partisipasi aktif dari setiap elemen KM ITS untuk ikut berperan dalam menyatukan tujuan bagi kemajuan ITS. “Amanat yang di berikan akan saya laksanakan dengan sungguh-sungguh, karena amanat ini merupakan titipan dari kawan-kawan semua.†Tutur Bachrudin. (nay/ap)
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),