Persaingan cukup ketat terjadi pada pertandingan Divisi Senior Beroda trial III. Pasalnya, banyak tim yang mampu mematikan lilin, dimana sebelumnya hanya robot KOM-PENS yang berhasil. Dengan persaingan yang cukup ketat ini dewan juri, hanya bisa menentukan pemenang dengan perolehan waktu tercepat dari tiap tim.
Pada trial III, tim J_Land dari Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubara) dan N4HL dari Universitas Brawijaya Malang, Serta NAN-Bi dari Poltek St. Paul Sorong berhasil menuntaskan tugas dengan memadamkan lilin. Namun keluar sebagai juara yakni KOM-PENS dengan waktu 13,87 detik, disusul J_Land Ubara 125,81 detik, dan ditempat terakhir NAN-BI Poltek St. Paul Sorong.
Berdasarkan keterangan dari Dr Ir Indrawanto sebagai salah satu juri Divisi Senior Beroda persaingan dari tim-tim ini terjadi dikarenakan kemampuan sensor yang bagus. "Berbeda halnya dengan divisi berkaki dan single expert tingkat kesusahan divisi senior beroda lebih ringan," tandas dosen ITB ini.
Persaingan terjadi tidak merata, sehingga banyak dari tim peserta belum mampu mematikan lilin. "Hal ini bisa terjadi dikarenakan kesalahan sensor dan juga konstruksi yang kurang baik," tandas Indra. Lanjutnya, akibat dari konstruksi yang tidak baik, robot tidak mampu mengatasi rintangan dan hambatan sepanjang arena.
Indra melanjutkan rintangan dan hambatan tersebut berupa kaca dan dinding pengecoh. Dengan rintangan yang seperti itu maka kemampuan sensor dan desain robot yang menjadi penentu, Indra menambahkan. "Kemampuan mengenali target sasaran robot yang berupa api menjadi penentu keberhasilan dari tim untuk dengan cepat mematikan api," uajr pria asal Bandung ini.
Kejutan terjadi pada divisi senior beroda dimana tim NAN-Bi dari Poltek St. Paul Sorong berhasil mendapatkan juara III. NAN-Bi berhasil menggugurkan tim-tim unggulan lainnya seperti tim ITS dan Brawijaya. Maka untuk pertama kalinya, tim debutan ini lolos mewakili regional IV menuju KRCI & KRI tingkat Nasional.
Jika sebelumnya pada divisi senior berkaki terdapat beberapa robot yang memiliki desain-desain unik. Pada divisi senior beroda juga bermunculan tim-tim dengan desain yang unik. Seperti yang terdapat pada desain robot X23 ITN Malang, dimana desain robot ini memanfaatkan hair dryer sebagai pemadam apinya. (fn/mtb)
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh