Memperbaiki penampilan sebelumnya di perempat final, BOLOKULOWO tampil sempurna. Hingga cek poin 3 BOLOKULOWO tidak mengajukan retry sama sekali. Meski pertandingan pertama semi final berlangsung sangat ketat, namun akhirnya BOLOKULOWO menang meninggalkan GheN_LabE di cek poin kedua.

Pada cek poin 1, kedua tim menghabiskan waktu yang hampir bersamaan. Namun GheN_LabE dari Universitas Bhayangkara Surabaya mengalami hambatan saat menuju cek poin 2. Kesempatan ini tentu tidak disia-siakan BOLOKULOWO. Dengan hati-hati BOLOKULOWO melaju hingga cek poin 3 tanpa hambatan dan tanpa retry.

Di cek poin 3 robot manual depan BOLOKULOWO berhenti terlalu jauh. Oleh karena itu BOLOKULOWO kemudian mengajukan retry pertama dan terakhirnya untuk membetulkan posisi robot manual mereka. Sejenak membetulkan posisi, tepat di detik ke 81 robot traveler BOLOKULOWO menabuh ketiga bedug. Dengan keberhasilan tersebut, BOLOKULOWO memenangkan pertandingan dan maju ke babak final.

PENS susul ITS ke final
Tim andalan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, D4=S1 akhirnya menyusul BOLOKULOWO apda semifinal kedua. Di babak ini, D4=S1 bertanding melawan Rengganis yang telah mengalahkan DENGE DOJA di babak sebelumnya. Meski menang, D4=S1 menggunakan waktu pertandingan lebih lama, 71 detik.

Di cek poin 1, D4=S1 sempat menaikkan kargo dua kali untuk menyesuaikan posisi dengan robot traveler. Dari cek poin 1 hingga cek poin 3 D4=S1 tidak mendapatkan halangan apapun. Namun setelah tiba di cek poin 3, robot traveler D4=S1 turun dan berbelok ke arah yang salah, menjauh dari beduk. Oleh karena itu tim dari PENS ini mengajukan retry. Dengan satu retry ini kemudian D4=S1 berhasil menabuh beduk tepat ketika waktu tersisa 1 menit 49 detik.

Dengan sisa waktu tersebut, D4=S1 menghabiskan 20 detik lebih lama dibandingkan rekor waktu yang pernah dicapainya, 51 detik. Karena kemenangan inilah D4=S1 akan bertemu dengan BOLOKULOWO di grand final. (taw/mtb)