BOLOKULOWO dari ITS dan R-PNM dari Poltek Malang adalah tim yang mendapat giliran pertama bertanding di atas lapangan KRI. Seperti biasanya, BOLOKULOWO dikendalikan dengan sangat lambat dan penuh kehati-hatian. Begitu hati-hatinya, tim ini hanya mengajukan dua retry, yaitu saat hendak menaiki tanjakan dan setelah melewati cek poin 2 berupa tikungan. Ketika waktu bertanding tersisa satu menit 33 detik, BOLOKULOWO berhasil mencapai cek poin 3 dan robot traveler menabuh beduk ketiga dengan sempurna pada tiga detik berikutnya.
Tim berikutnya yang berhasil menabuh beduk adalah D4=S1 dari PENS. Dengan dukungan penuh suporternya, tim ini menabuh beduk dalam waktu 58 detik. Di babak perdelapan final, D4=S1 bertanding melawan PEAK_COOL dari Politeknik Negeri Jember. Robot traveler D4=S1 memerlukan waktu delapan detik sejak turun dari kargo hingga akhirnya menabuh beduk ketiga. Selain itu, kemampuan robot traveler menabuh beduk ketiga pun belum optimal, relatif lamban pada pemukul ketiga.
Selanjutnya, phi_cool dan ITAT-SU_G-Two mendapat kesempatan beradu di atas lapangan KRI. Sayangnya kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan oleh ITAT-SU_G-Two. Tim dari Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ini melakukan WO (walked out) sehingga phi_cool langsung dinyatakan sebagai pemenang.
Walaupun sudah dinyatakan sebagai pemenang, tim dari Universitas Brawijaya ini tetap menjalankan robotnya. Robot manual phi_cool berjalan cukup cepat, lebih cepat dibanding BOLOKULOWO. Namun mereka cukup banyak menggunakan waktu untuk retry sehingga belum bisa menandingi BOLOKULOWO. Ketika tiga menit waktu pertandingan habis, robot traveler phi_cool telah turun dari kargo, namun ia berbelok ke arah yang salah. Walau begitu, juri memberi kesempatan pada phi_cool untuk menabuh beduk.
Tidak disangka, kemampuan robot traveler phi_cool menabuh beduk tidak kalah menarik dibanding tim ITS dan PENS. Begitu robot traveler tiba di depan beduk, ia memanjangkan lengannya untuk menabuh beduk pertama sebanyak dua kali. Setelah itu lengan robot traveler dipanjangkan lagi untuk menabuh beduk kedua. Begitu pula saat menabuh beduk ketiga. Cara menabuh beduk ini cukup memukau sembilan dewan juri yang ada.
Tim terakhir yang berhasil menabuh beduk adalah RENGGANIS dari Universitas Negeri Surabaya. Tim tersebut bertanding melawan MB_015 dari Universitas Negeri Malang. Penampilan tim yang WO di putaran pertama ini sangat baik. Kecepatan RENGGANIS sebetulnya relatif cepat, namun ia beberapa kali melakukan retry. Retry pertamanya dilakukan di cek poin 2. Ketika waktu pertandingan hampir habis, RENGGANIS sudah mencapai cek poin 3 dan menurunkan kargonya. Setelah itu, robot traveler keluar dari kargo dan menabuh beduk. Sayangnya satu detik sebelum beduh ditabuh waktu pertandingan habis. Nilai bedug pun tak didapat (taw)
Kampus ITS, Opini — Tamu baru telah hadir mengetuk setiap pintu rumah, ialah 2025. Seluruh dunia menyambutnya dengan penuh
Kampus ITS, Opini — Pemerintah berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelas persen menjadi 12 persen mulai
Kampus ITS, ITS News — Metode pengusiran hama konvensional menggunakan kaleng tidak lagi relevan dan optimal. Merespons permasalahan tersebut,
Kampus ITS, ITS News — Panel surya yang umumnya diletakkan di bagian atap bangunan menyebabkan posisinya sulit dijangkau untuk dibersihkan.