ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
29 Agustus 2009, 12:08

BIOSKOP RAMADHAN, ANAK-ANAK PENGUKIR SEJARAH DENGAN DARAH

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Film merupakan media yang sangat menarik minat apalagi generasi muda, oleh
karena  itu, pada hari sabtu tanggal 29
Agustus 2009 TIM RDK 30 mengemas suatu acara yang LUAR BIASA yaitu BIOSKOP
RAMADHAN. Kegiatan yang bertempat di gedung pasca sarjana ini menyuguhkan suatu
tontonan menarik, berjudul “Anak-anak Pengukir Sejarah dengan Darah”. Film
tersebut merupakan film dokumenter mengenai perjuangan anak-anak dan para
remaja di Kota Gaza Palestina. 

Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana dalam serangkaian kegiatan RDK,
sehingga sungguh wajar jika jumlah peserta saat kegiatan baru dimulai tidak
lebih dari 20 orang. Akan tetapi bukan RDk namanya jika sepi pengunjung,
menginjak menit ke tiga puluh, peserta mulai berdatangan hingga mencapai enam
puluh orang. Jumlah peserta yang hadir memang tidak mampu memenuhi seluruh
kursi yang tersedia, tetapi kehikmatan dan rasa haru serasa memenuhi ruang
tersebut. Tidak sedikit peserta baik dari kalangan pria yang meneteskan air
mata sejak kuartal awal pemutaran film. Film yang disajikan memang sungguh luar
biasa motivatif. Banyak sekali gambaran mengenai perjuangan tanpa henti para
mujahid cilik palestina yang harus merelakan sekolahnya, masa kecilnya, bahkan
keluarganya hanya demi mempertahankan tanah airnya yang suci, tanah para
muslimin. Para mujahid tersebut berdiri tepat di depan tank-tank Israel yang
bersenjata lengkap, sedangakan mereka hanya bersenjata batu. Mereka tak
sekalipun gentar meskipun nyawa taruhannya. Dalam film tersebut juga
digambarkan tentang ketakutan para militer Israel saat menghadapi
mujahid-mujahid cilik tersebut, padahal anak-anak itu hanya bersenjata batu.
Bukan sesuatu yang mustahil, para pejuang itu berjuang atas nama Alloh, atas
tanah suci mereka, dan diatas kekejian orang-orang Israel yang membabi buta
dalam meluluh lantakan kota mereka.

 Setelah pemutaran film selama satu
jam, acara ini dilanjutkan dengan acara bedah film. Film tersebut dikupas lagi
oleh Ust. Alief Qudus, yang dulu telah menamatkan pendidikan sarjana di Al-azhar
Mesir. Beliau
mulai menceritakan setiap bagian penting dalam film seklaigus pengalaman beliau
saat menjadi mahasiswa dulu. “ banyak hal yang terjadi namun tidak mampu
terekam kamera, saya merasa nurdin itu salah tempat, seharusnya menggunakan bom
itu ditempat yang seperti Palestina, bukan Indonesia yang adem ayem begini. “
kata ust. Alief. Selain itu, menurut ust. Alief yang menjadikan umat islam
lemah ada lima hal, yaitu mukmin pendengki, muslim pemfitnah, kafir yang murka,
hawa nafsu yang menggangu dan syetan yang menyesatkan. Kelima hal tersebut
merupakan ujian bagi setiap muslim.

Antusiasme peserta makin memuncak saat sesi Tanya jawab, salah satu
pertanyaan yang menarik adalah mengapa Israel yang dahulu begitu kecil dapat
memojokan palestina. Ust alief menerangkan bahwa palestina bukan suatu Negara
yang berdaulat, dan tidak memiliki armada perang untuk melawan Israel hingga
harus para pemudanya yang berjuang. Selain itu juga karena lemahnya
Negara-negara islam di timur tengah, di saat mereka telah memiliki kepentingan politis
maka apapun bisa di lakukan termasuk mengabaikan palestina, tetangga sekaligus
saudara mereka. Israel memang dikarunai Alloh otak yang lebih dari yang lain,
sehingga dengan mereka yang sedikit mampu mendominasi dunia, apalagi dengan
doktrin bahwa mereka berhak membunuh selain golongan mereka, membuat bangsa
Israel begitu tangguh dalam menggempur Israel. “  Banyak hal yang bisa dilakukan oleh para
pemuda kita untuk membela muslim palestina, bisa dengan Tulisan yang
memberitakan jihad di palestina, doa, hingga menggalang dana. Tidak ada yang
mustahil di dunia ini selama Alloh mengizinkan.” Ungkap ust Alief.

Antusiasme peserta merupakan obat mujarab untuk mengobati kelelahan
panitia. Panitia
RDK 30 akan mengadakan kegiatan yang sama dua minggu lagi, tepat tanggal 12
sepetember 2009, namun di tempat yang berbeda dan tema yang baru. Kegiatan yang
akan dat
ang
akan dikemas semenarik mungkin, dan publikasi yang lebih kreatif dengan harapan
ribuan pemuda Islam ITS akan tergerak hatinya. Segala informasi dan pemberitahuan
lebih lanjut mengenai kegiatan berikutnya akan segera disampaikan melalui media
informasi JMMI ITS.

 

Berita Terkait