ITS News

Rabu, 13 Agustus 2025
05 Januari 2010, 17:01

Evaluasi SBY-Boediono Melalui Diskusi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menggusung tema “Refleksi Akhir Tahun dan Penegaka Hukum di Indonesia”, diskusi terbuka kali ini mengevaluasi program kerja 100 hari SBY-Boediono. Adalah Drs. Kresnayana Yahya, M.Sc, dosen Jurusan Stiastika ITS, yang dihadirkan sebagai pembicara.

Kresnyana bicara soal hokum, eknomi, lingkungan, dan pendidikan Indonesia selama di bawah kepemimpinan SBY-Boediono. “Masalah serius di Indonesia itu adalah keadilan. Ada banyak produk hokum yang kualitasnya baik, tetapi dalam pelaksanaannya banyak pilih kasih,” ungkapnya dihadapan para peserta diskusi.

Kresnayana juga mengungkapkan soal feodalisme ekonomi yang semakin mencekik dan mencekam rakyat menengah ke bawah. Juga tentang realita bahwa ternyata 65% uang yang beredar di Bank milik Indonesia adalah uang milik Negara lain. “Negara ini ibarat peternakan uang asing,” ujarnya.

“Survei mengatakan bahwa 85% guru di Indonesia gagap IT,”  kritiknya. Kresnayana bahkan membandingkan guru-guru di Indonesia denga guru-guru di  Korea. “Guru SD kelas 3 di Korea akan dipecat apabila tidak mengupload berita setiap tiga hari sekali. Bagaimana dengan indnesia?” tuturnya diakhiri dengan melontarkan pertanyaan retoris kepada peserta diskusi.  

Diskusi ini menjadi salah satu pemanasan bagi dua momentum mahasiswa ITS dalam melakukan pergerakan besar-besaran yang nantinya akan diadakan pada dua peringatan penting di bulan Januari. Peringatan pertama jatuh pada 15 Januari sebagai Hari Malari dan 31 Januari sebagagai peringatan 100 hari pemerintahan SBY-Boediono.

“Diharapkan acara ini dapat memberikan pembekalan pada mahasiswa ITS dalam persipan menghadapi dua momentum tersebut,” ungkap Aditya Rohmani, Menteri Departeman Kebijakan Publik BEM ITS.

Terakhir dari Kresnayana, “Dinamika kemahasiswaaan itu sangat diperlukan untuk membentuk kaum intelektual di Indonesia”. (m14)

Berita Terkait