ITS News

Minggu, 17 Agustus 2025
04 Februari 2010, 11:02

Mikroskopi Elektron, Alat Baru Penunjang Penelitian ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Maraknya penelitian yang dilakukan oleh para pendidik (dosen), membuat ITS semakin semangat dalam meningkatkan sarana. Salah satunya adalah menambahkan mikroskopi elektron yang digunakan sebagai alat pembesaran objek sampai 2 juta kali. Mikroskopi elektron merupakan alat yang menggunakan electron beam yang dapat mengamati struktur permukaan suatu padatan. Selain itu juga dapat mengamati material bulk, powder, film dan micro/nano structure.

Mikroskop tersebut melengkapi koleksi mikroskop elektron di Indonesia menjadi dua jenis, yaitu Scanning Electron Microscope (SEM) dan Transmission Electron Microscope (TEM).

"Mikroskop TEM ini biasanya digunakan untuk melihat benda yang berukuran tipis. Karena TEM ini bekerja dengan cara meneruskan bayangan benda dan langsung diamati," papar Dr Darminto MSc, salah satu pembicara. Sedangkan SEM, lanjut Darminto, digunakan dengan cara mengamati bayangan yang telah terbentuk dari pantulan benda ke permukaan.

Dalam kesempatan tersebut, PT Vanadia Utama selaku sponsor penyelenggara menyampaikan salah satu produknya berupa mikroskop TEM yang diproduksi oleh perusahaan Jerman, Zeiss.

"Mikroskop SEM yang baru dibeli ini nantinya akan ditaruh di Research Center ITS. Selanjutnya diaplikasikan untuk pengembangan penelitian di bidang material fisik," jelas Herdayanto S Putro SSi MSi, koordinator acara. Sebab, menurut Herdayanto, ITS lebih banyak mengembangkan material fisik daripada material biologi. "Lagipula untuk material biologi sudah diaplikasikan di Unair," imbuhnya.  

Nantinya, kata Herdayanto, diharapkan prestasi penelitian para dosen ITS bisa menembus tingkat internasional serta lebih giat dan maju dengan adanya peralatan baru yang lebih lengkap ini.

Sementara itu, Prof Dr Heru Setyawan yang berkolaborasi dengan adik kelasnya di Hiroshima University, Widyastuti, menyampaikan tentang aplikasi dari morfologi partikel. Dalam keempat aplikasi yang dipaparkannya, terdapat hubungan yang cukup dalam antara temperatur dan ukuran dari partikel yang digunakan. (tya/nda)

Berita Terkait