Rektor ITS Priyo Suprobo menyatakan, para siswa yang tertarik mendaftar beasiswa bidik misi itu memang dibebaskan memilih dua jurusan di kampus tersebut. "Pilih favorit boleh, tapi juga jangan lupakan yang lain," ujar pria asli Jogja itu.

Dia mewanti-wanti bahwa siswa yang mendaftar harus mantap dengan pilihannya. Sebab, jurusan yang dipilih tak bisa diganti begitu berkas pendaftaran diserahkan kepada panitia.

Dia menyebutkan, di antara 27 jurusan yang dimiliki, memang ada beberapa jurusan favorit di ITS. Yakni, Teknik Informatika, Teknik Industri, dan Teknik Elektro. "Tapi, manfaat jurusan lainnya juga tak bisa dianggap kecil dan remeh," tegasnya.

Yang pasti, kuliah di jurusan apa pun di ITS pasti berguna. "Semua jurusan saat ini dibutuhkan," ucapnya.

Probo mengungkapkan, ITS saat ini bisa disebut resources university. Saat ini, masa tunggu lulusan ITS untuk mendapat pekerjaan adalah tiga bulan delapan hari. Artinya, tak sampai empat bulan alumni ITS sudah terserap pasar kerja.

Dia mencontohkan, lulusan jurusan matematika ITS saat ini justru sangat diminati Kementerian Pertahanan. "Apakah kita terpikir untuk apa matematika dan pertahanan? Tapi, itu kenyataan," ungkapnya. Lulusan ITS jurusan matematika paling jago membikin hitung-hitungan kapal siluman untuk pertahanan.

Demikian halnya jurusan teknik kelautan. Priyo mengungkapkan, jurusan itu akan lebih baik bila diminati para siswa dari Indonesia Timur. Sebab, potensi laut di sana belum dikembangkan secara optimal. "Masih banyak yang bisa dikembangkan dari laut. Indonesia ini bukan negara agraris, yang benar justru negara bahari," katanya.

Sebagaimana diberitakan, siswa SMA/MA/SMK berprestasi tapi kurang mampu di seluruh Indonesia berkesempatan berkuliah di ITS. ITS bekerja sama dengan IKA ITS dan Jawa Pos menawarkan 450 beasiswa penuh. Para siswa bebas memilih semua jurusan di kampus itu, mulai diploma III hingga S-1.

Nah, untuk mendaftar, siswa yang berminat bisa dilihat disini. Bila mengalami kesulitan, siswa bisa mengirimkan berkasnya kepada Jawa Pos di Jalan A. Yani 88, Surabaya.