Pameran nasional ini ditujukan kepada seluruh elemen Usaha Kecil Menengah (UKM), akademisi, serta semua wirausaha dari berbagai kalangan. Smesco sendiri merupakan brand yang diciptakan salah satu badan hukum milik Kemeterian Negara Koperasi dan UKM untuk semua produk asli Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, Smesco bekerja sama dengan pemegang saham dalam lingkup nasional maupun internasional. Badan ini juga mengelola sebuah galeri UKM yang menjadi tempat pemeran kali ini.

Dari ITS sendiri diwakili oleh lima tim terpilih dari campuran peserta yang lolos Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan pemenang Bussines Plan tingkat institut. Mereka adalah Eky Pratama Halim, Indra Setiadi, Achmad Ferdiansyah, Anintyo Nugroho, Zaenal Arifin, Israizal Faris dan Ismail Huda. Mereka akan berangkat bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS. “Intinya semua hal yang berhubungan dengan entrepreneur. Pemilihan timnya sendiri mutlak ditentukan oleh Bu Ely ( Ir Ely Agustin M Eng, salah satu staff LPPM ITS, red.),” ungkap Eky Pratama saat ditemui sebelum berangkat.

Eky bersama dengan tim PKMK-nya mengusung karya bernama Sarang Tawon. Yakni sebuah korporasi yang melayani pembuatan software house dengan beragam fungsi. Mulai dari website, portal iklan, web application, game dan lain-lain. “Yang sedang kita kerjakan adalah portal iklan untuk mempromosikan produk menengah ke bawah,” ulas Mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2007 ini.

Dalam pameran ini, Eky mempunyai misi khusus untuk perusahaannya. Yakni menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. “Kami berharap bisa mendapatkan costumer  yang banyak selepas pameran ini,” ujarnya singkat.

Diperkirakan, sangat banyak sekali pengunjung yang akan bertandang ke Smesco Building ini. Karena menurut rencana, akan ada tiga menteri yang akan turut meramaikan pameran tersebut. Selain Menteri Negara Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan, ada pula Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh dan Menteri Ristek dan Teknologi Suharna Surapranata.

Ada pula Pelatihan Robotika yang diusung oleh Anintyo Nugroho. Berbeda dengan pelatihan robotika sejenis, model pelatihannya lebih menekankan inovasi dan kreativitas para peserta untuk memodifikasi robot. “Jadi kita tidak berpacu pada modul yang ada, namun kita coba kembangkan imajinasi peserta untuk berinovasi dengan robot,” tutur pria yang akrab disapa Nino ini.

Model pelatihan ini sudah ditawarkan di beberapa sekolah di Surabaya. Beberapa diantaranya sudah menerima secara legal seperti SMA Shafta. Selain itu juga masih dipromosikan ke SMAN 2, SMAN 9, SMPN 9, SMP Muhammadiyah 5, SMAN 4 dan SMA Dharma Wanita. “Sebenarnya banyak yang berminat namun rata-rata terganjal masalah perizinan dari kepala sekolah,” tutur mahasiswa Teknik Fisika ini.

Selain itu juga ada karya berupa sistem penerangan jalan yang menggunakan solar cell sebagai sumber daya listriknya. Ini merupakan gagasan dari Zaenal Arifin yang memenangi Bussines Plan tahun kemarin. Cara kerjanya sederhana.  Pada saat siang hari solar cell bekerja menghasilkan listrik yang disimpan dalam accu. Saat malam hari, listrik tersebut digunakan untuk menyalakan lampu penerang jalan. “Kelebihannya adalah antar tiang tidak saling bergantung, jadi bisa dipisah,” tuturnya.

Karya lain yang turut di pamerkan nantinya adalah Hetric Lamp yang beberapa bulan lalu sukses menembus uji proposal yang digelar oleh Mien R Uno Foundation. Terakhir ada Sirup Mangrove yang dimotori oleh mahasiswa Biologi. Produk terakhir ini telah lama diproduksi yang sebelumnya sempat lolos ke PIMNAS XX.(hoe/bah)