Pembuatan program yang sudah diuji coba 5 kali ini memang dilatarbelakangi adanya masalah yang sering timbul berkaitan dengan pelaksanaan tes TOEFL atau kemampuan bahasa Inggris.
EDI SATRIYANTO, S.Si, M.Si, selaku satu diantara dosen penggagas EEPIS -TEFL Online Test mengakui kekurangan dalam tes TOEFL konvensional. Mulai dari proses koreksi yang lama, kaset rusak saat tes berlangsung dan soal yang tidak random.
“Hal ini memungkinkan terjadinya kecurangan pada saat test, di samping proses evalusi dan hasil test yang lama keluar", ujarnya seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (01/04).
Dengan E-TEFL Online Test, hasil tes bisa langsung diperoleh sesaat setelah mengikuti keseluruhan tes. Jadwal laboratorium yang akan digunakan untuk ujian pun dapat diatur secara fleksibel dengan kuota peserta lebih banyak. Soal yang diberikan juga telah dirandom, dari mulai urutan soal, hingga urutan pilihan jawabannya, sehingga hal ini memperkecil kemungkinan mahasiwa berbuat curang.
Alhasil, tingkat keakuratan dan kemurnian jawaban pun lebih terjamin. Namun untuk mengikuti tes online ini, mahasiswa harus teregistrasi terlebih dahulu. Untuk itu test masih diselenggarakan bagi pihak internal dan mahasiswa PENS.
Program E-TEFL Online Test diresmikan Kamis (01/04) oleh Ir. DADET PRAMADIHANTO, M.Eng, Ph.D Direktur PENS. Menurutnya, untuk meningkatkan daya saing lulusan satu diantaranya melalui penguasaan bahasa asing.
Untuk itu PENS berupaya semaksimal mungkin mengembangkan kemampuan bahasa asing lulusannya. Nantinya, akan dikembangkan model preparation, sehingga mahasiswa dapat mengasah kemampuan bahasa asingnya sebelum mengikuti test.
“Ke depan bukan tidak mungkin Lab Bahasa ini juga dapat mengadakan tes kemampuan bahasa lain di luar bahasa Inggris, misalnya bahasa Arab, Jepang, Mandarin ataupun lainnya,†terang DADET yang saat itu juga sempat mencoba program ini bersama 30 orang mahasiswa PENS.
Wacana pemanfaatan Teknologi Informasi melalui pengadaan ICT di PENS memang sedang digarap secara serius. Sebelumnya, pada 1 Maret 2010 lalu, PENS telah merilis SmartCard sebuah sistem presensi digital yang memanfaatkan chip di dalamnya.
Selain untuk mengetahui kehadiran, kartu pintar ini juga berfungsi sebagai ID Card pada sistem keamanan parkir kendaraan di PENS. Ke depan, SmartCard juga akan dimanfaatkan sebagai alat transaksi yang dapat diisi ulang seperti layaknya debit card.(git)
Kampus ITS, ITS News — Hadir mengentaskan masalah tumpukan sampah organik, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS , ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melahirkan sederet inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kampus ITS, ITS News — Para peternak di Kabupaten Madiun mengalami kesulitan dalam mencari pakan ternak pada saat musim
Surabaya, ITS News — Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar International Seminar on Ocean and Coastal