Setelah melalui open talk ringan dari mahasiswa untuk mahasiswa (18/2) lalu, Departemen Education Student Prosperity (ESP) Himpunan mahasiswa Teknik Kimia (himatekk) kembali mengadakan open talk antara mahasiswa dan dosen sebagai tindak lanjut hasil sebelumnya yang secara umum mengupas segala keluhan mahasiswa tentang fasilitas dan kinerja jurusan.
Acara dimulai dengan pemaparan hasil kuesioner yang secara khusus dilakukan Departemen ESP kepada 100 responden yang tersebar masing-masing 20 angket ke seluruh angkatan. Dalam presentasi singkat tersebut tampak data mengenai sistem FRS, pengaruh indeks prestasi dosen (IPD), pengadaan fasilitas olahraga, laboratorium, dan hal penting lainnya yang memiliki kepentingan sama.
“Saya senang ada forum seperti ini yang mirip cangkruk bareng. Sebab kami pihak jurusan jadi paham apa keinginan mahasiswanya,†ungkap Prof Dr Ir Tri Widjaja MEng mengawali tanggapannya. Bersama tiga dosen lain yang berhubungan dengan bidang pengajaran yaitu Ir Nunik Hendriani MT, Ir Musfil A S MEng Sc, dan Gunawan, Tri Widjaja mulai membahas tentang pelatihan softskill bagi mahasiswa.
“Kita tidak hanya mencetak Anda sebagai lulusan dengan IP cumlaude. Kami juga berusaha memoles softskill Saudara lewat kuliah tamu dari alumni,†papar ketua jurusan Teknik Kimia tersebut. Ia juga menambahkan penjelasan mengenai seleksi masuk laboratorium yang menjadi salah satu agenda yang patut dibahas dalam forum. “Seleksi masuk laboratorium itu didasarkan pada minat bakat mahasiswanya dan kapasitas laboratorium, seperti daya tamping lab (laboratorium, red),†jelas pria yang baru mendapat gelar guru besar Februari silam.
Tak melulu bidang akademis, fasilitas olahraga jurusan juga menjadi sorotan dalam forum tersebut. “Sebenarnya fasilitas olahraga langsung dihubungkan ke ITS pusat, Sekarang ITS kan lagi membangun tempat futsal indoor,†tanggapan Tri Widjaja. Meski demikian, ia pun menuturkan bahwa pihak jurusan tetap mengalokasikan dana. “Kita juga ingin punya fasilitas yang lebih memadai, misalnya untuk basket. Saya dulu juga suka olahraga tapi tidak tahu olahraga apa,†guyon Tri Widjaja disela-sela forum.
Bahasan yang cukup menyita waktu dalam forum yaitu mengenai sistem FRS saat ini. Salah satu mahasiswa angkatan 2007 mengungkap kekurangan dari sistem tersebut. “Saya kurang setuju jika nama dosen ditampilkan. Sebab mahasiswa yang sudah mengetahui karakter suatu dosen, akan memilih dosen secara subyektif,†ujar Agung Ari Wibowo.
Lebih lanjut Agung mengungkap bahwa pernah terjadi ketimpangan saat FRS dahulu. “Dosen A yang disukai mahasiswa, kelasnya langsung penuh. Sedangkan dosen lain, kelasnya hanya terisi sedikit mahasiswa,†ungkapnya lagi. Agung juga menginginkan adanya sistem paket untuk mata kuliah yang memang seharusnya diambil dalam semester itu.
Menanggapi pernyataan tersebut, Nunik menyetujui jika nama dosen tidak perlu ditampilkan dan akan diadakan diskusi mengenai sistem paketan. “Saya sangat setuju nama dosen dihidden,†terangnya. Disisi lain, agung mengusulkan pembiasaan penggunaan bahasa Inggris sebagai pengantar kuliah dalam kelas.
“Wah, nanti saya akan buat soal dalam bahasa Indonesia saja tapi menjawabnya harus menggunakan bahasa Inggris,†celoteh Tri Widjaja tambah membuat mahasiswa tersenyum dan terkaget-kaget. Di akhir diskusi, Tri Widjaja menuturkan bahwa diskusi seperti ini memang perlu dilakukan. “Mudah-mudahan semua perbaikan dalam sistem dapat memotivasi Saudara untuk belajar lebih baik,†harapnya. (esy/fn)
Kampus ITS, ITS News —Memenuhi kebutuhan penyelia halal berkualitas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tekno Sains Academy menggelar
Kampus ITS, ITS News — Dukung pertumbuhan ekonomi usaha lokal, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara resmi meluncurkan program Kuliah
Kampus ITS, ITS News – Lestarikan permakaman bersejarah di Surabaya, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknologi Informasi (DTI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan kegigihannya dalam menjaga mutu pendidikan.