ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
12 Mei 2010, 10:05

Presiden Saksikan Demo Mobil Hemat Energi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dengan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh dan juru bicara kepresidenan Julian A Pasha, Presiden menyaksikan lima mobil hemat energi yang berasal dari empat universitas "papan atas" di Indonesia itu memperlihatkan kemampuannya.

Setelah menyaksikan empat dari lima mobil itu melakukan dua kali berkeliling seperempat lingkaran halaman tengah kompleks Istana Presiden, Kepala Negara dan Ibu Ani kemudian berfoto bersama dan berjabat tangan dengan para mahasiswa itu.

"Semoga sukses," kata Presiden.

Kelima mobil hemat energi yang akan turut serta dalam SEM Asia –ajang kompetisi kendaraan untuk menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar minimum– di Sirkuit Sepang Malaysia 8-11 Juli itu adalah Semar (UGM), Equator dan Keris (UI), Rajawali (ITB), serta Sapu Angin 1 dan 2 (ITS).

Semar adalah mobil hemat energi karya mahasiswa jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM.

Semar menggunakan mesin 4-tak bersilinder tunggal dengan kapasitas 25 cc dengan mengaplikasikan sistem injeksi yang dapat diprogram. Dengan sistem ini, diharapkan konsumsi bahan bakar dapat dioptimalisasi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan riil.

Mobil Semar diharapkan mampu melaju dengan konsumsi bahan bakar seminimal mungkin sehingga menjadi kendaraan yang ramah lingkungan. Mobil itu ditargetkan mampu menempuh jarak kurang lebih 1.000 km atau setara Anyer-Panarukan dengan konsumsi bahan bakar sebanyak satu liter bensin.

Pemilihan nama Semar didasarkan pada tiga hal, yaitu unik, mudah diingat, dan mencerminkan kebudayaan asli Indonesia. Nama tersebut sengaja diambil dari salah satu karakter tokoh pewayangan dan mengangkat sisi menarik tokoh Semar yang kuat dan adiluhung.

Rajawali adalah karya mahasiswa ITB yang akan masuk dalam kategori "future concept" dalam SEM 2010.

Dalam kategori "future concepts" peserta diminta untuk mendesain atau menciptakan sebuah kendaraan yang menggunakan seminimal mungkin bahan bakar dengan beberapa ketentuan tertentu seperti maksimum berat dan tinggi.

Mobil Rajawali menerapkan teknologi ‘bearing’ keramik untuk meminimalkan gesekan roda sehingga putaran mesin tidak banyak memerlukan bahan bakar.

Mobil satu penumpang itu memiliki berat 50 kg dan mampu melaju dengan kecepatan 30 km/jam dengan kebutuhan bensin satu liter bensin oktan 95 untuk 1.000-1.500 km.

Keris merupakan karya Tim Dazzlings Fakultas Teknik UI yang secara filosofis terinspirasi dari senjata etnis Indonesia yang memiliki bentuk unik dan motif estetik. Mobil Keris bermesin SOHC, kapasitas 35 cc dengan kompresi 4 tak, dan ini mengedepankan desain modern dan irit bahan bakar yang ramah lingkungan.

Equator adalah mobil karya Tim Zamrud Khatulistiwa Fakultas Teknik UI yang masuk dalam kategori "Urban Concept", yaitu mobil hemat energi yang didesain untuk kenyamanan berkendara masyarakat perkotaan yang nyaman dipakai sehari-hari.

Equator didesain dengan mengedepankan konsep aerodinamis, streamline, efisien, dan mengutamakan kenyamanan pengendara dengan adanya lekukan pada sisi samping mobil yang dapat menimbulkan "down force" sehingga mobil tidak ada guncangan saat melaju di kecepatan tinggi.

Equator mengandalkan mesin Suzuki 110 cc dengan kompresi 4 tak dan diproyeksikan dapat menempuh jarak sejauh 300 km dengan satu liter bensin.

Sementara itu Sapu Angin adalah karya anak-anak ITS. Sapu Angin 1 mirip gokart dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 1.000 kilometer.

Untuk Sapu Angin 2 merupakan mobil urban mirip mobil roda empat yang konvensional, namun hanya berisi 1-2 penumpang dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 300 kilometer. (ANTARA)

Berita Terkait