Menurut pembina tim Daniel M. Rosyid, tim masih membutuhkan tambahan dana untuk kelancaran di kontes kapal tradisional Atlantic Challenge, International Contest of Seamanship and Boatbuilding. "Kami masih butuh sekitar Rp 150 juta," ungkapnya kemarin (27/5).
Biaya itu akan digunakan untuk menutupi biaya transportasi anggota tim dari tanah air menuju Kanada, tempat berlangsungnya ajang tersebut. Dosen fakultas teknologi kelautan tersebut optimistis mampu mendaÂpatkan dana itu.
Sebab, dua tahun lalu terjadi hal serupa. Kapal berangkat lebih dulu. Padahal, dana belum sepenuhnya siap. Akhirnya mereka tetap bisa mengikuti kompetisi dari awal sampai akhir tanpa rintangan finansial. "Tim berangkat pertengahan Juli mendaÂtang," kata Daniel.
Lomba itu berlangsung pada 24-31 Juli mendatang. Sesampainya di lokasi, tim akan menyesuaikan diri lebih dulu. Mereka juga bakal melakukan sejumlah latihan untuk beradaptasi dengan kondisi di negeri yang terletak di bagian utara Amerika tersebut. Rencananya, ada 18 orang dalam rombongan tim. Selain pemain inti, ada kru, pemain cadangan, serta pembina.
Kapal ITS kali ini dinamai Garuda. Kapal tersebut merupakan kelanjutan kapal sebelumnya yang bernama Merdeka. Kapal seberat 1.600 kilogram itu dikirim dengan menggunakan kontainer kapal kargo. Kapal tersebut diprediksi sampai di tujuan sekitar sebulan.
Kapal itu memiliki panjang 11,76 meter dengan kapasitas 13 penumpang. Mahasiswa ITS membuat sendiri kapal tersebut selama enam bulan. Garuda termasuk kapal berjenis bantry bay gigs, murni kapal layar tanpa mesin. Hanya disediakan sepuluh daÂyung untuk mengoperasikan kapal itu. Kapal jenis itulah yang diminta penyelengÂgara Atlantic Challenge. (rio/c12/ttg)
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Material dan Metalurgi (DTMM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar acara IGNITE
Kampus ITS, ITS News – Menerapkan penggunaan teknologi tepat guna, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan kontribusinya yang besar terhadap kemajuan dunia maritim di
Kampus ITS, ITS News — Hadir mengentaskan masalah tumpukan sampah organik, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)