ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
13 Juli 2010, 09:07

Mobil “Sapu Angin2” ITS, Juara Irit Asia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mobil “Sapu Angin2” mencatat rekor mobil teririt karena untuk menempuh jarak 236,6 kilometer, mobil itu cuma membutuhkan 1 liter bensin. “Sapu Angin2” menjadi juara paling irit untuk kategori urban concept vehicle, yaitu mirip mobil roda empat yang ada selama ini, namun hanya berisi 1-2 penumpang.

Ketika dihubungi Surya, pejabat Hubungan Masyarakat (Humas) ITS, Djaewari Atisoendari membenarkan bahwa tadi malam ada penobatan pemenang SEM di Kuala Lumpur. “Tapi saya belum bisa mengontak tim yang berada di Kuala Lumpur untuk mendapatkan penjelasan rinci,” kata Djaewari.

Seperti dikutip tempointeraktif, Sabtu (10/7), Ketua Tim “Sapu Angin2”, Galih Priyo Atmojo yang ditemui setelah acara pemberian hadiah, menjelaskan bahwa kelebihan mobil mereka adalah bobotnya yang ringan.

“Saat inspeksi tadi bobotnya hanya 93 kg,” kata Galih.

Selain bobotnya, peningkatan kinerja beberapa komponen yang ditambah dengan efisiensi mesin menjadikan mobil “Sapu Angin2” unggul dalam kategori urban concept di antara mobil-mobil lain karya dari 15 universitas ternama di Asia yang menjadi peserta SEM.

Disebutkan, tim ITS berusaha untuk melakukan inspeksi dan tes sirkuit lebih awal untuk bisa menganalisis dan membuat improvisasi dalam perlombaan.

SEM Asia adalah ajang kompetisi kendaraan untuk menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar terhemat. Kompetisi ini sudah diselenggarakan beberapa kali di benua Eropa dan Amerika. Namun untuk benua Asia adalah yang pertama kali.

Dalam ajang ini, selain tim dari ITS (yang membawa karya “Sapu Angin1” dan “Sapu Angin2”), Indonesia juga menampilkan mobil-mobil karya tim mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (dengan ciptaan bernama “Rajawali”), Universitas Gadjah Mada dengan mobil “Semar”, dan Universitas Indonesia dengan karya mobil bernama “Equator” dan “Keris”.

Informasi yang digali dari kantor berita Antara menyebutkan, mobil “Sapu Angin1” dan “Sapu Angin2” dirancang sendiri oleh 14 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknik Industri (FTI) ITS tahun 2005 dan 2006.

Para mahasiswa itu bekerja keras merancang dan membuat kedua jenis mobil setelah berguru selama seminggu kepada perusahaan pabrikasi kapal di Kenjeran, Surabaya, yakni PT Maroline Maju Utama yang “bos”-nya adalah lulusan ITS. Rencana pembuatan mobil itu dimulai pada Agustus 2009 lalu.

Selain itu, tim ITS juga belajar dari sejumlah juara dalam ajang SEM di Eropa, yang sudah berlangsung sejak 25 tahun silam, yakni tentang konsep monoqouce atau kerangka mobil dan bodi mobil dalam satu rangkaian.

Semua pengerjaan “Sapu Angin1” dan “Sapu Angin2” dilakukan mahasiswa sendiri, mulai membuat desain, mencari bahan baku, mengelas, melakukan pembubutan, dan lain-lain hingga selesai. Pada 11 Januari 2010 lalu, dua mobil “Sapu Angin” tersebut diluncurkan.

Kelebihan mobil “Sapu Angin” ini antara lain konsepnya yang monoqouce sehingga membuat bobotnya terasa ringan, kemudian sistem injeksi pada mesin (EFI) membuat mobil jadi hemat BBM dan ramah lingkungan dibandingkan dengan sistem karburator (sistem semprot). Bodinya ringan karena berbahan baku fiberglas, sedangkan kerangkanya terbuat dari poly-euretane (gabus padat). [Tab] n [Tab] iit/sko

Berita Terkait