ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
14 Juli 2010, 17:07

Mobil Irit ITS Juara Se-Asia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

http://www.tribun-timur.com/read/artikel/116863/Mobil-Irit-ITS-Juara-Se-AsiaTim ITS 2 dengan mobil Sapu Angin 2 mencatat rekor mobil teririt dengan jarak tempuh 236,6 kilometer setiap satu liter bensin, untuk tipe urban concept. Ketua tim ITS 2, Galih Priyo Atmojo, menjelaskan bahwa kelebihan mobil mereka adalah bobotnya yang ringan. "Saat inspeksi tadi bobotnya hanya 93 kilogram," kata Galih di Sepang, Malaysia, Sabtu (10/7).

Selain itu peningkatan kinerja beberapa komponen ditambah dengan efisiensi mesin menjadikan mobil Sapu Angin2 unggul dalam kelas urban concept diantara mobil 15 universitas ternama Asia. Selain itu, tim ITS berusaha untuk melakukan inspeksi dan tes sirkuit lebih awal untuk bisa menganalisa dan membuat improvisasi dalam perlombaan.

Selain ITS, tim Exia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) terpilih sebagai mobil favorit pilihan pengunjung website panitia Eco-Marathon.

Futuristik

ITS punya dua mobil yang diberi nama Sapu Angin. Sapu Angin 1 merupakan mobil futuristic prototypes mirip gokart dengan target satu liter bensin untuk jarak tempuh 1.000 kilometer," kata manajer tim Sapu Angin 1, M. Agus Setiawan.

Sementara itu, mobil Sapu Angin 2 merupakan mobil urban concept vehicle mirip mobil roda empat yang konvensional, namun hanya berisi 1-2 penumpang dengan target satu liter bensin untuk jarak tempuh 300 kilometer.

"Target Sapu Angin 1 memang juara, tapi target Sapu Angin 2 adalah diproduksi untuk mobil masa depan pada 25-30 tahun mendatang," kata M Agus Setiawan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya.

Menurut dia, kedua mobil itu dirancang mahasiswa ITS sendiri yang "berguru" kepada alumni ITS dan "bos" perusahaan pabrikasi kapal PT Maroline Maju Utama.
"Ada 14 mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 yang bekerja keras merancang dan membuat kedua jenis mobil itu, setelah berguru selama seminggu kepada perusahaan pabrikasi kapal di Kenjeran, Surabaya itu. Kami memulai rencana pada Agustus 2009," paparnya.

Namun, katanya, pihaknya juga belajar dari sejumlah juara dalam lomba mobil hemat BBM tingkat internasional di Eropa yang sudah berlangsung sejak 25 tahun silam, yakni konsep monoqouce atau kerangka mobil dan bodi mobil dalam satu rangkaian. "Semuanya dilakukan mahasiswa sendiri mulai dari membuat desain, mencari bahan baku, mengelas, melakukan pembubutan, dan seterusnya hingga selesai," katanya.

Perusahaan Minyak

SEM menantang para mahasiswa untuk mengembangkan inovasi, imajinasi, dan kreativitas dalam menciptakan teknologi kendaraan masa depan yang dapat menempuh jarak terjauh, hemat energi dan ramah lingkungan. Sebagai sebuah perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia, Shell dikenal sebagai perusahaan migas yang bertanggung jawab karena komitmennya yang kuat terhadap lingkungan.

Shell selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan dunia akan bahan bakar dan gas dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan kelanjutan lingkungan hidup. SEM adalah salah satu bentuk kepedulian Shell terhadap lingkungan dan masa depan generasi muda khususnya terhadap tantangan energi masa depan. Program pendidikan ini menantang anak muda di seluruh dunia untuk bekerja sama dalam tim, mengeksplorasi solusi transportasi dan tantangan energi masa kini dan masa depan.

Tantangan di SEM adalah menciptakan kendaraan masa depan yang dapat dipacu sejauh mungkin dengan bahan bakar yang seminim mungkin. Menciptakan dan menemukan kendaraan yang hemat bahan bakar melalui ajang SEM telah populer di Eropa sejak sekitar  25 tahun yang lalu, tepatnya setelah diselenggarakannya SEM yang pertama di Perancis pada tahun 1985. Pada 2007 lalu, Shell membawa SEM ke benua Amerika dan meluncurkan SEM Americas untuk pertama kalinya di California, Amerika Serikat.

Tahun 2010 SEM hadir di Asia. Malaysia menjadi tuan rumah selama tiga tahun dan untuk selanjutnya SEM Asia akan digelar bergantian di antara negara-negara Asia. Lewat program SEM ini ada beberapa hal yang ingin dicapai oleh Shell. Pertama, menantang pelajar/mahasiswa di seluruh dunia untuk menciptakan kendaraan yang bisa dipacu dengan bahan bakar yang terbatas jumlahnya.

Kedua, Shell bisa ikut serta dalam mendukung pendidikan, mendorong inovasi, pengembangan teknologi yang hemat energi. Ketiga, membantu melahirkan pemimpin yang peduli dan terus mencari alternatif energi lain untuk kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini.

Terakhir, SEM akan menjadi bentuk nyata kepedulian Shell terhadap meningkatnya kebutuhan sumber energi di muka bumi ini dan mengantisipasinya dengan cara yang lebih bijaksana.(mh)

Berita Terkait