ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
15 Juli 2010, 08:07

Mobil ITS Juara Asia, Onderdil Loakan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seperti diketahui, Sapu Angin 2 berhasil meraih juara pertama tingkat Asia dalam Shell Eco-Maraton di sirkuit internasional Sepang, Malaysia 10 Juli 2010. Kendaraan ini mampu tampil menjadi mobil paling irit di daratan Asia.

“Banyak onderdil yang kami beli dari pasar loak. Nilainya sampai tujuh juta rupiah untuk memborong onderdil di loakan ini. Terutama untuk bahan rangka mobil, alumunium, dan poros penggerak roda belakang,” ungkap Indra Rizki Panigoro, anggota tim, Rabu (14/7).

Tim yang behasil mengharumkan nama Indonesia di mata internasional ini beranggotakan 17 mahasiswa dan dua dosen pembimbing dari jurusan teknik mesin. Para mahasiswa semester enam sampai delapan ini bekerja selama tujuh bulan. Mulai dari mendesain mobil sampai merancang dan merangkai mesin mobil untuk nomor lomba irit. Desain mobil terinspirasi tetesan air yang dinamis. Lengkungan dan desain mobil warna kuning itu diambilkan dari bentuk tetesan air di atas daun.

Sementara mesinnya, khusus diambilkan dari mesin motor Honda Absolute Revo. Mesin ini merupakan hadiah dari sponsor Honda. Sementara dari sponsorship lainnya, termasuk dari Shell terkumpul dana Rp 346 juta. Namun, dana ini untuk membuat dua mobil. Mobil pertama dinamai Sapu Angin 1.

Sekitar satu bulan menjelang laga di Sepang, mobil Sapu Angin 2 sempat dijajal di Kenjeran. Ternyata setir dan rodanya nyaris rontok. “Ini yang membuat kami pesimistis. Tetapi, kami las kembali dan diperkokoh,” lanjut Galih Priyo Atmojo, anggota tim yang lain.

Ternyata, di sirkuit Sepang, Sapu Angin II mampu tampil digdaya. Peserta lain ada yang tidak sampai tuntas menyelesaikan empat lap, ITS berhasil melewatinya dengan mulus. Setelah diuji, mobil Sapu Angin 2 ini dengan satu liter bensin ini mampu menempuh jarak 236,6 km.

Mobil dengan kapasitas penumpang satu orang ini ditetapkan sebagai juara Asia dua kategori sekaligus. Combution Grand Prize dan Gasoline Fuel Award. Keduanya masuk dalam kategori Urban Concept atau mobil yang didesain untuk mobil perkotaan dengan kapasitas satu atau dua orang.

Runner up ditempati perguruan tinggi Indonesia yang lain, dari UI dengan daya irit 93 km per liter bensin. Indonesia mengalahkan 58 tim dari 10 negara di Asia di nomor ini. Di antaranya dari Singapura, Malaysia, Thailand, Tiongkok, Jepang, Iran, India, dan Pakistan.

Mobil ini diharapkan bisa menjadi mobil masa depan. Mobil ini didesain untuk bisa diproduksi secara massal pada 25 sampai 30 tahun mendatang. Menurut Kajur Teknik Mesin ITS DR Ing Herman Sasongko, semua bergantung keinginan politik pemerintah. n fai

Berita Terkait