ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
15 Juli 2010, 08:07

Tim Sapu Angin ITS Surabaya Tantang Pemerintah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Kalau dibandingkan dengan negara lain, ternyata bangsa kita tidak kalah dengan bangsa-bangsa id Asia," kata pengemudi mobil ‘Sapu Angin 2’ Alfian Hudan Nuzula kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.

Didampingi sembilan rekannya, mahasiswa semester 11 di Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS itu mengaku kemenangan tim ITS itu bukan hanya kemenangan ITS, namun kemenangan bangsa Indonesia atas 10 negara lain peserta lomba itu.

"Hal itu menunjukkan bangsa Indonesia sebenarnya tidak kalah dari bangsa lain dalam hal teknologi, termasuk teknologi otomotif, karena itu pengembangannya tergantung kepada pemerintah," tuturnya.

Ungkapan alumnus SMA Muhammadiyah 2 Surabaya itu dibenarkan Ketua Jurusan (Kajur) Teknik Mesin di FTI ITS Surabaya Dr Ing Herman Sasongko.

"Mayoritas anggota tim ‘Sapu Angin 1’ (mobil masa depan) dan ‘Sapu Angin 2’ (mobil perkotaan) adalah anggota klub otomotif, karena itu mereka membikin sendiri kedua mobil itu mulai dari desain hingga mewujudkannya," paparnya.

Oleh karena itu, anggota tim "Sapu Angin" itu sangat siap bila diminta untuk mewujudkan "urban concept" (mobil perkotaan) yang menjadi juara pertama di kelasnya dan "futuristic protothype" (mobil masa depan) yang menduduki peringkat delapan di kelasnya itu.

"Masalahnya, kami sebagai orang akademika tidak mampu memproduksi secara massal, karena universitas itu bukan perusahaan, tapi kami sangat siap untuk mewujudkan bila ada keinginan politik dari pemerintah untuk itu," ujarnya menambahkan.

Bahkan, katanya, klub otomotif di Jurusan Teknik Mesin itu sudah memiliki mobil komodo yang merupakan mobil mewah untuk kawasan hutan dan mobil bertenaga matahari.

Mantan dosen di Jerman yang kembali ke ITS pada tahun 1998 itu mengaku iri dengan pemerintah Malaysia yang membiayai seluruh tim mahasiswa Malaysia dalam kompetisi yang digagas "Shell" itu.

"Kedua tim ITS itu hanya mendapatkan dukungan dana dari ‘Shell’ sebesar Rp30 juta, kemudian kami mencari sponsor dari kalangan alumni untuk melengkapi hingga Rp300 juta. Alhamdulillah, tim ITS akhirnya juara," katanya.

Tim "Sapu Angin 2" ("urban concept") yang meraih juara dalam kategori bahan bakar "gasoline" bersama tim dari UI yang menjadi "runner up" itu tiba di kampus mereka pada Selasa (13/7) pukul 22.00 WIB.

"Rencananya, kalau mobil ‘Sapu Angin 2’ itu datang sekitar 1-2 minggu mendatang akan kami arak keliling kota. Kami juga mengundang Gubernur Jatim Soekarwo untuk mengikuti konvoi itu," katanya.

Lomba mobil hemat bahan bakar tingkat Asia itu diikuti 58 peserta dari 11 negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, India, Pakistan, Iran, China, dan Jepang.

Untuk kategori "futuristic protothype", mobil "Sapu Angin 1" dari ITS Surabaya hanya menduduki peringkat delapan, sedangkan juara pertama diraih tim mobil "ATE-1" dari Thailand dan "runner up" diraih tim mobil "Fame" Jepang.

Berita Terkait