ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
10 Agustus 2010, 14:08

Jembatan Nekat ala ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Prayogi Purna Pandhega, Deni Ervianto, Diggy Afrizal dan Lina Febrianti membuat rancangan jembatan menggunakan perangkat lunak Structure Analysis Program (SAP).  “Kebetulan ada anggota yang mahir memakai SAP,” ungkap Prayogi seperti dikutip dari situs ITS, Senin (9/8/2010). 



Berdasarkan hasil analisa SAP tersebut, mereka mendapatkan model jembatan delapan segmen dengan konstruksi rangka batang lebih kuat dibandingkan model lainnya. 



Ada tiga kategori yang dilombakan dalam KJI 2010, yaitu kategori jembatan baja, jembatan kayu dan jembatan bentang panjang. Tim Mahagama ITS mengikuti kategori jembatan kayu yang mengharuskan mereka merancang jembatan berbahan kayu dengan ukuran 16×3 meter dengan tinggi tiga meter. Yang akan diikutkan dalam kompetisi adalah model jembatan dengan ukuran 4×0,7 meter dengan tinggi setengah meter.



Selain kekuatan jembatan, juri juga akan menilai aspek estetika, dan biaya yang diperlukan dalam rancang bangun jembatan tiap peserta kompetisi. Oleh karena itu para peserta tidak bisa sembarangan menentukan konstruksi dan bahan yang digunakan. terlebih, nantinya tiap model jembatan akan diuji dengan beban seberat 250 kilogram pada pada bagian seperempat, setengah dan tiga perempat panjang jembatan. Defleksi maksimum yang diizinkan hanya sebesar satu sentimeter. 



Berat total kayu yang digunakan maksimal 76 kilogram, sedangkan berat sambungan plat maksimal 6,5 kilogram. Sementara, berat total jembatan yang dilombakan tidak boleh lebih dari 125 kilogram. Tim Mahagama ITS menggunakan kayu kamper karena selain kuat, harganya pun relatif murah. 



Meski masih terhambat pada penggalangan dana untuk membuat model jembatan, Tim Mahagama ITS yakin mampu meraih gelar.  “Kami sangat optimis. Apalagi tahun kemarin, Sipil ITS juga meraih juara tiga nasional,” pungkas Prayogi.(rhs)

Berita Terkait

ITS Media Center > Lainnya > Jembatan Nekat ala ITS