Tim Indonesia harus berbesar hati setelah gagal merebut kembali trophy The Spirit of Atlantic Challnge yang pernah diraihnya pada tahun 2002 dan 2004.

Namun, kapal Indonesia yang dibuat oleh tim ITS dibeli oleh Lance Lee, seorang berkebangsaan Amerika yang juga founder dari lomba Atlantic Challange. Kapal buatan mahasiswa ITS, yang diberinama Garuda, akan dijadikan replika kapal percontohan dalam teknologi pembuatan kapal kayu di Maine-USA.

"Dengan diboyongnya kapal Indonesia ke USA, ini membuktikan bahwa karya anak bangsa kita lebih unggul dibandingkan kapal peserta dari negara lain, dan untuk kedepanya pembangunan kapal layar berikutnya sekaligus bisa mewadahi kreativitas mahasiswa kita," kata pembina tim Maritime Challange ITS, Daniel M. Rosyid dalam rilis pada detiksurabaya.com, Selasa(10/8/2010).

Lebih jauh lagi, rencana kerjasama antara USA dan Indonesia akan segera digelar dalam pembanguan sebuah aprentice shop yang mewadahi calon insinyur dibidang teknologi kapal kayu disamping teknologi kapal baja yang terus berkembang.

Sedangkan untuk lomba Atlantic Challange sendiri, beberapa misi berhasil dilaksanakan. Pertama, menjadi satu-satunya timmenjadi satu-satunya tim yang paling unggul dalam pembangunan kapal, dimana ditandai dengan diboyongnya kapal Indonesia menjadi sebuah percontohan di pusat study Maine, USA.

Kedua adalah misi budaya memasarkan produk pariwisata Indonesia dengan menampilkan pertunjukan angklung kepada dunia Internasional yang mendapat apresiasi tinggi baik dari seluruh peserta dari 16 negara maupun dari masyarakat setempat.

Sementara itu Arifin Gustian, koordinator tim Maritim Challenge ITS menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi tim saat menjalani kompetisi. "Yang pertama yaitu dari sisi pengalaman dan kedua adalah masalah teknis seperti ukuran dayung yang sengaja dibuat lebih besar tapi dengan risiko lebih berat," ungkapnya. (wln/wln)