ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
20 Agustus 2010, 08:08

Mahasiswa ITS Ciptakan Beton Ramah Lingkungan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbeda dengan produksi beton reguler sebelumnya, beton ramah lingkingan ini terbuat dari campuran antara limbah tembaga (Copper Slag), limbah batu bara (Fly Ash), Glenium C-351, air dan batu pecah.

Dengan mengusung tema daur ulang, Erlina Yanuarini, Fani Bagus Satria, dan Aditya Irwanko ingin meningkatkan kualitas dan daya tekan beton serta harga yang lebih murah dibanding beton reguler.

"Beton yang kami produksi ini diusahakan mampu lebih murah namun juga tetap memiliki daya tekan maksimal. Dari produk limbah, menjadi produk inovatif yang lebih bermanfaat," ucap Erlina Yanuarti, saat mempresentasikan produknya di laboratorium Beton, Teknik Sipil, Kamis (19/8/2010).

Copper slag yang dimaksud ini memiliki sifat yang kedap, padat dan keras dengan porositas kecil sehingga mampu menahan korosi dari air laut. Selain mudah didapat yakni di beberapa pabrik di Tuban, Gresik, Lasem, maupun Jepara, limbah tembaga ini mengandung kadar silika yang tinggi untuk mengikat dan saling merekat dengan bahan lainnya.

Begitu pula dengan Fly Ash atau limbah batu bara. Bahan yang satu ini merupakan pengganti pasir dan kerikil yang bagus untuk campuran beton. Dengan harga yang relatif murah yaitu sekitar Rp 250/kg hasil pembakaran batu bara ini mampu mengurang terjadinya kerapuhan bangunan.

"Bila dibanding beton reguler yang hanya memakai 5 bahan, batu pecah, air, semen, pasir dan kerikil, beton kami lebih hemat. BAyangkan saja, kekuatan tekan saat umur 28 hari mencapai 101 MPa. Selain itu, harganya bisa hemat hingga 11%. Kalau beton reguler harganya mencapai Rp 755.648, beton kami hanya menguras dana sekitar Rp 675.000," pungkas Bagus, mahasiswa Teknik Sipil angkatan tahun 2007.

(bdh/bdh)

Berita Terkait