ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
22 September 2010, 14:09

Dosen-Mahasiswa ITS Pesta Demokrasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kendati tak menentukan rektor terpilih, sivitas akademika ITS diminta memilih satu dari 11 nama calon yang bertarung memperebutkan kursi pimpinan tertinggi kampus bergengsi ini. Sejak pagi, panitia dari kalangan mahasiswa sudah menyiapkan kotak suara di setiap jurusan. Sebelum menggunakan hak suara, pemilih terlebih dahulu mendaftar, yang mana nama mereka sudah tertera dalam daftar nama pemilih. Setelah nama tersebut ada dalam daftar pemilih, mahasiswa tersebut diberi satu surat suara. Pada surat suara itu, pemilih diminta untuk menulis nama rektor yang mereka pilih.

Setelah mereka menulis nama rektor di bilik suara, pemilih kemudian memasukkan surat suara yang sudah mereka lipat untuk dimasukkan ke kotak suara, lantas mencelupkan jari jempol mereka pada tinta biru sebagai bukti telah menggunakan hak pilih. Ini seperti yang terlihat di Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Perkapalan (FTK). Sejak pukul 08.00 WIB, panitia sudah membuka kesempatan bagi pemilih untuk menggunakan hak suaranya. Satu per satu mahasiswa menggunakan hak suaranya. Dalam penjaringan ini, tidak sampai terjadi antrean. Sebab, mahasiswa yang datang tidak bersama-sama, melainkan satu persatu. Hingga pukul 12.30, dari 476 mahasiswa yang memiliki hak pilih, 124 di antaranya sudah menggunakan hak pilihnya.

Penjaringan ini rencananya digelar hingga pukul 20.00. Anandara Hasan, salah satu mahasiswa, usai menggunakan hak suaranya mengaku tertarik ikut terlibat dalam pemilihan ini. Dia ingin agar rektor ke depan merupakan sosok yang tidak pilih kasih antara fakultas yang satu dengan yang lain. Bagi mahasiswa semester tiga FTK ini, sosok pemimpin harus bisa menaungi semua golongan. Selain itu, pemimpin harus sosok yang bisa memajukan semua fakultas. ”Selama ini fakultas saya kan tidak begitu dikenal dibanding yang lain. Saya ingin fakultas saya juga bisa maju,” harapnya. Pemandangan yang sama juga terlihat di Fakultas Teknik Sipil (FTS). Di fakultas yang berada tepat di samping gedung rektorat ITS ini, para mahasiswa rupanya cukup antusias menggunakan hak pilihnya.

Meski tidak sampai ada antrean, tapi para mahasiswa yang datang silih berganti. Sebagian besar dari mereka sudah banyak mengenal bakal calon yang bertarung. Karena itu, mereka tidak kesulitan menulis nama yang mereka pilih. Padahal, dalam surat suara itu tidak terdapat foto seperti surat suara Pemilihan Umum (Pemilu). Bagi karyawan, penjaringan dilaksanakan di Plaza dr Angka. Setidaknya, ada sebanyak 1.197 karyawan yang memiliki hak pilih, baik yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) atau honorer. Bagi tenaga honorer, harus menunjukkan SK dari rektor. Sementara pekerja harian lepas, tidak memiliki hak pilih.

Hingga pukul 12.30, tercatat sudah 26 karyawan yang menggunakan hak pilih. ”Penjaringan kami buka sekitar pukul 12.00 karena karyawan terlebih dahulu halal bi halal dengan pejabat rektorat,” ungkap penanggung jawab penjaringan bacarek bagi karyawan Nurijati. Agar tidak terjadi pemilih ganda, pihak panitia mendata nama-nama karyawan yang memiliki hak pilih. Ketika pemilih ingin menggunakan hak suaranya, mereka terlebih dahulu harus mendaftar dan diberi nomor urut. Setelah itu dipanggil dan diberi surat suara. Saat mengambil surat suara ini, pemilih juga harus mengisi identitas mereka dalam satu kertas kecil.

Saat memasukkan surat suara ke dalam kotak suara, pemilih juga harus memasukkan kertas yang berisi identitasnya ke dalam kotak yang diletakkan di samping kotak suara. ”Kami tidak ingin ada dobel pemilih. Karena itu, kami harus mengecek jumlah surat suara dengan pemilih sama,” tandas Nurijati yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan ITS ini.

Panitia Pemilihan Calon Rektor (PPCR) ITS Sritomo Wignjosoebroto menuturkan, setiap suara pemilih memiliki bobot berbeda. Satu suara mahasiswa dan karyawan diberikan bobot dua, sedangkan satu suara dosen berbobot lima.

Tenaga dosen di ITS diperkirakan mencapai 1.200 orang, sedangkan mahasiswa kurang lebih berjumlah 17.000. Penjaringan ini akan digelar selama empat hari terhitung mulai kemarin hingga Jumat (24/9) mendatang. ”Saya harap partisipasi dari sivitas akademika ini meningkat. Sebab, pada pemilihan periode lalu, angka partisipasinya cukup rendah,” tuturnya.
PPCR menetapkan 11 nama bacarek dipilih oleh sivitas akademika. Mereka adalah dari Fakultas Ilmu Teknik Sipil dan Perencanaan (FTPS) ada Dr Agus Windharto DEA,Prof Dr Ir Nadjadji Anwar M Sc, Prof Ir Noor Endah M Sc Ph D dan Prof Priyo Suprobo MS Ph D.

Dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) terdapat lima nama, yakni Prof Dr Ir Imam Robandi M T, Prof Dr Ir Mahfud DEA, Mochammad Hariadi ST M Sc Ph D, Dr Ir Sumarno M Eng,dan Prof Dr Ir Triyogi Yuwono DEA.Yang paling kecil adalah dari Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) hanya terdapat dua nama, yakni Prof Ir Daniel Mohammad Rosyid Ph D dan Drs Mahmud Mustain M Sc Ph D. (lukman hakim/sindo)
(rhs)

Berita Terkait