ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
18 Oktober 2010, 08:10

Jadi Guru Besar Dari Limbah Pertanian

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Senin (18/10) pagi ini, pria kelahiran Surabaya 52 tahun lalu ini akan dikukuhkan sebagai guru besar ke-97. Selain Soeprijanto, dua lagi guru besar baru juga dikukuhkan di kampus teknik terbesar di Jatim itu. Keduanya adalah Ing Herman Sasongko sebagai guru besar ke-98 dan Arief Widjaja sebagai guru besar ke-99.

Limbah pertanian berupa damen dan sejenisnya, menurut Soeprijanto bisa dimanfaatkan sebagai energi terbarukan melalui sistem kimia.

Ahli kimia itu memanfaatkan hidrolisis enzim dan fermentasi untuk mengubah limbah pertanian tersebut menjadi bioetanol sebagai biofuel.

“Produksi etanol dari bahan tanaman berupa lignoselulose (banyak terdapat di pertanian) memiliki nilai ekonomi tinggi dan berdampak positif bagi lingkungan. Ligonoselulose bisa dikonvesrsi menjadi bioetanol melalui fermentasi,” kata bapak dua anak itu.

Soeprijanto telah menyiapkan pidato ilmiah untuk menyandang gelar profesor tersebut dengan judul, Biokonversi Lignoselulose dari Residu Limbah Pertanian Menjadi Biofuel Melalui Hidrolisis Enzim dan Fermentasi.

Soeprijanto menuturkan, bahan bakar terbarukan yang biasa kita kenal sekarang ini adalah bioetanol yang berasal dari sari pati atau tepung. Seperti biji jagung, biji sorghum, dan akar ketela pohon, serta gula tebu.

Peraih gelar S-1 Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) 1985 ini menemukan Biomassa lignoselulose yang merupakan bahan baku baru yang dapat memproduksi bioetanol.

Biomassa lignoselulose adalah campuran kompleks suatu polymer karbohydrat yang terdapat pada dinding sel tanaman.

“Biomassa lignoselulose menjadi energi alternatif yang potensial. Biomassa ini dapat dikonversi menjadi bahan bakar cair seperti bioetanol dengan bantuan fermentasi,” ujarnya.nfai

Berita Terkait