ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
09 November 2010, 09:11

IUPF 2010 Diharapkan Hasilkan Link Riset Antar Perguruan Tinggi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mulai 8 hingga 10 November 2010 mendatang, IUPF 2010 digelar di Grha ITS Surabaya. Sebanyak 21 delegasi perguruan tinggi internasional dan 40 perguruan tinggi nasional mengikuti forum ini. Diantaranya Universitas Kumamoto Jepang, Universitas Kobe Jepang, Institut Teknologi Toyohashi Jepang, Universitas Nasional Taiwan, Universitas Sains dan Teknologi Nasional Taiwan serta universitas lain dari Amerika Serikat, Colombo, Malaysia, Singapura, Nepal, Australia, Korea dan Jerman.

Mengambil tema “Sustaining Development and Expanding Network Toward Quality Improvement of Higher Education Institution”, seluruh peserta IUPF 2010 saling menjalin kerjasama terutama di bidang pendidikan dan riset. Seperti pertukaran mahasiswa, dosen dan juga joint research.

Bertepatan dengan Dies Natalies 50, ITS Surabaya memang didapuk menjadi tuan rumah forum rektor internasional itu. PRIYO SUPROBO Rektor ITS mengatakan forum para rektor itu diharapkan juga bisa turut menyelesaikan problematika lewat riset khususnya tentang perumahan, energy dan kelautan di masing-masing negara. Nantinya hal itu bisa berdampak pada banyaknya mahasiswa luar negeri yang belajar di Indonesia.

“Kita harapkan ada link riset. Sehingga makin banyak mahasiswa mereka yang belajar disini, bukan kita yang belajar disana. Kita juga menyediakan beasiswa buat mereka yang belajar disini,” kata PRIYO pada wartawan usai pembukaan IUPF 2010, Senin (08/11).

IUPF ini juga sekaligus sebagai ajang Forum Integrated Development of 11 Universities (FiND-11), sebuah konsorsium perguruan tinggi untuk wilayah Indonesia bagian timur. Tujuannya, untuk mengembangkan kerjasama dengan perguruan tinggi lain.

Saat ini dikatakan PRIYO, ITS sudah bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Universitas Pattimura (Unpat) Maluku. Masing-masing universitas memiliki keunggulan sendiri. ITS kuat di bidang perkapalan, Unhas unggul dengan biota laut dan Unpat memiliki kelebihan di bidang kenelayanan.

Ketiganya akan bersinergi dan mengajukan proposal ke Menteri Kelautan dan Perikanan untuk membina sumber daya manusia sampai ke level industri. Nantinya, ketiga universitas itu juga akan bekerjasama dengan perguruan tinggi asing di bidang yang serupa.(git)

Berita Terkait