ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
13 Januari 2011, 09:01

Prof Triyogi Akhirnya Jadi Rektor ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hal itu merupakan hasil Rapat Senat ITS Surabaya yang diikuti 102 anggota Senat ITS bersama Dirjen Dikti Kemdiknas Prof Djoko Santoso yang mewakili Mendiknas Mohammad Nuh di Rektorat ITS Surabaya, Rabu.

Hasilnya, Prof Triyogi meraih 83,38 persen (44 suara Mendiknas dan 39 suara Senat), sedangkan rivalnya Prof Ir Priyo Suprobo ("incumbent") meraih 68,58 persen (8 suara Mendiknas dan 60 suara Senat.

"Ada 104 anggota Senat ITS, karena itu 35 persen suara Mendiknas itu setara dengan 56
suara (dihitung dari 35/65 x 104 anggota senat), sedangkan suara Senat ITS setara dengan 194 suara (65/35 x 104)," kata Sekretaris Senat ITS Prof Dr Ir I Gusti Putu Raka DEA.

Hasilnya, Triyogi meraih 83,38 persen (44 suara Mendiknas/39 suara Senat), Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD ("incumbent") 68,58 persen (8 suara Mendiknas/60 suara Senat), dan Prof Ir Daniel M Rosyid PhD 5,03 persen (2 suara Mendiknas/3 suara Senat).

Suara Senat ITS dalam rapat itu merupakan hasil Rapat Senat ITS Surabaya pada 22 Oktober 2010 yang tidak diubah yakni Prof Priyo Suprobo ("incumbent") meraih 60 suara, Prof Triyogi dengan 39 suara, dan Prof Daniel M Rosyid memperoleh tiga suara.

Namun, mayoritas suara Mendiknas diberikan Prof Triyogi dengan 44 suara, sedangkan Prof Priyo Suprobo diberi Mendiknas dengan delapan suara dan Prof Daniel M Rosyid diberi Mendiknas dengan dua suara, sehingga Prof Triyogi lebih unggul.

Sebaran suara Mendiknas itu tampaknya mengakomodasi suara dari sivitas akademika saat proses penjaringan yang melibatkan dosen, karyawan, dan mahasiswa yakni Prof Triyogi
meraih 4.723 suara, sedangkan Priyo menghimpun 3.238 suara.

"Kami menentukan pilihan berdasarkan sembilan kriteria penilaian yang masing-masing penilaian diberi skor 1-5," kata Dirjen Dikti Kemdiknas Prof Djoko Santoso, didampingi Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Ditjen Dikti Prof Achmad Jazidie.

Sembilan kriteria adalah "scholar" (kepakaran), pengetahuan tentang perguruan tinggi (PT), pengalaman manajemen, pandangan tentang pengembangan PT, dan wawasan tentang pendidikan tinggi.

Selain itu, kepedulian terhadap kebijakan nasional tentang PT, kepedulian terhadap perundang-undangan nasional, kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan, dan wawasan tentang internasionalisasi PT.

Berita Terkait