ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
28 Januari 2011, 08:01

Mahasiswa ITS Surabaya Gelar "Sunday Market" untuk Wirausaha

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Sunday market di Taman Alumni itu diadakan pada setiap hari Minggu pada minggu pertama setiap bulan terhitung mulai November 2010. Rencananya, kalau sudah ramai akan digelar setiap minggu," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Kamis.

Menurut Pembantu Dekan III FTSP itu, "sunday market" atau PAMITS diikuti ratusan mahasiswa, karena ada 50-60 tim mahasiswa yang mengikuti "pasar minggu" itu dengan setiap tim ada 4-6 mahasiswa.

"Ada yang berjualan makanan seperti sego djamoer (makanan dengan lauk dari jamur), atau raysbon (abon ikan pari bergizi tinggi)," paparnya.

Selain itu, ada yang berjualan "hetric" atau herbal electric (lampu yang juga pengharum ruangan dan pengusir nyamuk), menawarkan jasa pembuatan program (laman/website), dan bahkan pin berbagai bentuk.

"Bagi yang serius dapat mengajukan proposal PKM (program kreatifitas mahasiswa) untuk diikutkan berbagai lomba dan kami akan membantu biaya untuk itu," ujarnya.

Sebelumnya (26/1), Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, menyatakan tertarik dengan "sunday market" (pasar minggu) mahasiswa ITS yang belajar menjadi wirausahawan.

"Itu bagus, karena pada hari Minggu, mahasiswa Amerika biasanya tidur, tapi (mahasiswa)di ITS justru berdagang di kampus," ucapnya menjawab pertanyaan mahasiswa ITS dalam kuliah umum bertajuk "AS dan Indonesia: Mitra dalam Kewirausahaan" yang dihadiri sekitar 200 mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya.

Dalam kesempatan itu, mahasiswa Teknik Kelautan ITS Fahmi menanyakan langkah untuk mengatasi kegagalan dirinya dalam menawarkan program pembuatan laman (website) dalam "sunday market."

Dubes AS menanggapinya dengan pujian. "Sunday market itu bagus, karena hari Minggu untuk berdagang, padahal mahasiswa AS biasanya tidur. Kalau gagal, belajar dari kegagalan itu penting," katanya.

Bagi Marciel, orang yang mau berusaha itu bagus dibandingkan dengan menjadi pegawai (PNS) seperti dirinya (Dubes).

Tentang kurikulum wirausaha untuk mahasiswa AS, ia menegaskan bahwa di AS tidak ada kurikulum wirausaha.

"Tapi, mahasiswa di AS diajari untuk selalu tanya dan berani tanya apa saja, misalnya dengan sering bertanya kenapa, kenapa, dan kenapa, sehingga muncul ide dan kreatifitas sebagai modal penting," katanya.

Setelah memberikan kuliah umum, Dubes AS berkesempatan meninjau pameran karya kewirausahaan mahasiswa ITS yang sering ditawarkan dalam "sunday market."

Berita Terkait