Pada konferensi persnya, selama satu setengah jam, dosen yang juga alumnus Fisika ITS ini menjelaskan sekelumit kisahnya dalam menemukan metode baru penentuan angka eksak Pi ini. Terobosan ini merupakan perkembangan terbaru di dunia Fisika-Matematika Indonesia.
Rohedi berhasil menemukan metode kalkulasi secara tepat dan akurat seribu Angka Pi (p = 3,14…..) tanpa kalkulator dan mendemonstrasikannya dengan menuliskan ke seribu digit pada whiteboard dalam waktu 10 menit. Dia tidak mengingat atau menghafal semua digit itu, namun dengan metodenya sendiri beliau bisa membuktikannya. Namun sayangnya, pada konferensi pers tersebut ia hanya menuliskan sekitar 30 angka Pi saja.
Paper yang ia hasilkan ini memang jauh di luar kompetensinya, bahkan topiknya mengarah ke persoalan fundamental, formula atau rumus untuk menciptakan angka-angka Pi. Melihat respon yang sangat besar dari para peselancar dunia maya, hal ini terlihat dari bertenggernya paper yang ia beri judul The New Pi Exact Formula tersebut.
"Saya sendiri juga heran mengapa saya kok ikut-ikutan menulis subjek yang notabene konsumsi siswa-siswi sekolah menengah ke bawah itu," ujarnya sambil tertawa. Selama ini ia terbiasa menangani problem yang rumit. Terlebih lagi dalam setiap pembuatan program simulasi komputasi ia tinggal menggunakan fasilitas konstanta Pi pada software yang ia gunakan. Ia juga sama sekali tidak memiliki hubungan emosional apapun dengan nilai dari hasil bagi keliling lingkaran terhadap diameternya itu.
Selama ini, dosen Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITS ini menghasilkan banyak ide cerdas pemecahan problem matematika rumit. Semuanya terdapat di website dan blog pribadinya, rohedi.com, rohedi.wordpress.com, serta rohedi.blogspot.com. Tujuannya adalah supaya dapat dibaca oleh khalayak akademisi. Hampir semua karya-karya Rohedi selalu bertengger di puncak halaman Google Search Engine.
Pria asal Madura ini juga aktif melakukan posting langsung artikel populer pada website papan atas di Amerika seperti The Mathwork. Selain itu ia juga pernah debat terbuka dengan para pakar di Universitas Harvard, serta mengajari anak bangsa Amerika bagaimana memecahkan persamaan diferensial dan menyelesaikan persamaan non linear secara mudah.
Ia mengaku bahwa sebagai blogger, selain terbiasa memantau roadmap websitenya, ia juga selalu update terhadap perkembangan terkini yang diinformasikan google, terutama yang berkaitan dengan proses pendidikan baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Dari hobinya berselancar di dunia maya itu pula, menjelang perayaan hari Pi sedunia (Pi Day) tahun 2009 ia terkejut ketika membaca posting bahwa Pi yang eksak itu bukan 22/7 = 3,142857142857… melainkan 3.14159265… . Kedua angka-angka Pi itu ia munculkan menggunakan fasilitas kalkulator yang ada di komputer.
Berbekal kebiasaan cetak mencetak rumus, sebulan setelah Pi Day 2009 tersebut, ia menciptakan formula untuk memunculkan angka Pi itu tak lebih dari 20 menit. Rumus Pi tersebut dituliskan dengan kombinasi atas dua fungsi sinus. Ia berani mengemukakan bahwa terobosan barunya itu memiliki konvergensi yang lebih cepat dibandingkan dengan rumus eksak Pi pendahulunya yang dikemukakan oleh Machin tahun 1706. Paper karya Rohedi tersebut dapat diunduh di website personal dosen ITS.
Saat ini Rohedi hanya terpikir untuk mencari event yang tepat untuk mempublikasikan rumus Pi tersebut secara resmi ke Jurnal Matematika yang representatif agar kelak dapat menjadikan acuan ilmiah secara resmi.
Pada saat menjadi keynote speaker di simposium Fisika Nasional ke 23 pada 5 Oktober 2010 silam, CV-nya dibacakan. Saat itu Rohedi mencuri perhatian dengan menuliskan 100 digit angka eksak Pi di white board dalam waktu tak lebih dari 1 menit. Lalu ia terpikir untuk mengukur daya hafal otaknya dalam menghafal angka-angka yang tak berpola hingga hadirlah video Write Down 1000 Digits of Pi Number Only Ten Minutes. Atas restu rektor ITS Prof Priyo Suprobo Ms PhD, video yang dipromosikan ke seluruh dunia oleh koleganya, Dr Yono Hadi Pramono itu sejak 20 Januari 2011 lalu telah dapat dilihat dan diunduh di YouTube. Aksi tersebut juga dapat dilihat di website forum Kaskus.
Dosen yang belum mendapatkan gelar Doktor, apalagi Profesor tersebut sempat mengungkapkan, "Yang mengherankan, di kaskus saya disebut Profesor, padahal gelar saya baru S2," terang Rohedi sambil tertawa.
Usai rekaman video tersebut ia merasa ciut andai suatu ketika ia diundang untuk mendemonstrasikan cara menghitung untuk memunculkan angka Pi itu, selagi masih menggunakan rumus. Di tengah kegundahan itu, ia mendapat amanah. Sebuah angka Pi yang terbesit dalam pikirannya setelah ia cek angka Pi itu dengan kalkulator Windows, sang kalkualtor mengeluarkan deretan angka-angka eksak Pi sebagaimana mestinya.
Dengan segala keterbatasan matematika yang ia miliki, ia kesulitan untuk menurunkan rumus angka eksak Pi tersebut. Barulah setelah ia memutuskan untuk menghadirkan konsep matematika baru, ia berhasil memverifikasi eksistensi angka eksak Pi yang diburu sejak manusia pertama kali berpikir tentang Pi. Angka eksak Pi itu tidak mengandung fungsi trigonometri, juga tidak mengandung deret sebagaimana lazimnya yang tertera dalam rumus Pi.
Sekarang ia sedang mempersiapkan upaya registrasi hak cipta dan paten. "Tak lupa juga mempublikasikan karyanya tersebut ke jurnal top untuk turut memantapkan posisi ITS dalam World Class University sebagaimana yang telah dilakukan para senior saya di ITS," tutur Rohedi.
"Saya yakin setelah angka Pi eksak dari saya itu terpublikasi, maka ia akan menjadi rebutan pakar penampil angka Pi untuk memecahkan Guinness World Record: The Highest Digits of Pi Number," imbuhnya.
Di akhir konferensi pers ia sempat mengatakan, "Saya tidak berminat untuk bergabung dengan NASA, karena saya cinta ITS." (ers/hoe)
Kampus ITS, ITS News — Melanjutkan estafet pemberdayaan masyarakat, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (HMTL ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi dan kontribusi dalam kemajuan teknologi dalam
Malang, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan empat Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) di
Kampus ITS, ITS News – Guna mendukung penguatan kompetensi dosen dalam pengolahan data riset dan penyusunan karya ilmiah, Departemen