Acara yang diadakan kali ke-empatnya ini merupakan salah satu dari serangkaian Semarak Mahasiswa Perkapalan 5 (SAMPAN 5). Ketua panitia Pelatihan dan Simulasi Tender, Yusuf Thalib mengungkapkan, pelatihan ini diadakan untuk mengenalkan kepada mahasiswa Teknik Perkapalan dunia tender pembangunan kapal. “Karena selama ini, belum ada mata kuliah yang membahas tentang tender kapal,” katanya.

Untuk itu, supaya panitia dan pembicara fokus terhadap peserta, maka pelatihan dan simulasi tender pun dibatasi hanya untuk mahasiswa.Yusuf menjelaskan, target pelatihan yang bertemakan Learning and Tricking Tender ini adalah untuk mengajarkan cara-cara efektif dan inovatif mengenai dunia tender kapal ke mahasiswa. “Pelatihan tender sebelumnya mengundang perusahaan, akhirnya pesertanya bermacam-macam,” jelasnya. Ia melanjutkan, sehingga terjadi ketimpangan informasi antara mahasiswa dan praktisi.

Salah satu pembicara, Arsalan Latief menjelaskan tips-tips bagaimana memenangkan  tender pembagunan kapal. Ketua Divisi Konsultasi dan Supervisi PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) ini menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan seorang peserta tender adalah paham dan menguasai bidang yang ditenderkan. “Baru kemudian kita memperhatikan jadwal pendaftaran serta pengambilan dokumen,” terangnya. Namun, ia menambahkan, professional dan tepat waktu menjadi hal harus diutamakan.

Selanjutnya, memperkerjakan tenaga yang kompeten dan pengecekan dokumen tender  juga harus lakukan bagi seorang yang ikut bursa tender. “Sebelum kita deal dengan owner, kita harus melakukan verifikasi ulang persyaratan terlebih dulu,” terangnya.

Selain itu, untuk menghitung harga yang ditawarkan. Tim peserta tender harus bisa bekerjasama dengan tim penghitung harga. "Jangan terlalu banyak pengambil keuntungan, berikan harga yang wajar,” ucapnya. Ia meneruskan, ada hal yang juga penting harus dipahami yaitu mengetahui pesaing atau lawan tender.

Salah seorang peserta Pelatihan dan Simulasi Tender, Yudi Hermawan mengatakan, acara seperti ini sangat bermanfaat karena menambah wawasan yang tidak diajarkan di kelas.  “Dari pelatihan ini kita tahu kondisi riil dunia perkapalan di lapangan, sehingga kita bisa prepare sebelum kita benar-benar terjun kesana,” ungkap mahasiswa yang berasal dari Magetan ini. (rik/hoe)