Diadakan sejak Desember 2010 lalu dengan peserta terdiri dari mahasiswa dan umum, pemenang lomba diumumkan di Jakarta, Selasa (29/3/2011) kemarin. Dari sebanyak 113 peserta, –terdiri dari 103 mahasiswa dan 10 peserta umum, yang memasukkan karya tulisnya, hanya 26 mahasiswa dan 10 peserta umum berhasil lolos seleksi dewan juri.

Adapun juara kedua diraih oleh Achmad Ferdiansyah P.P. Peserta yang juga berasal dari ITS ini mengambil tema "Bio Plastic Diesel: Inovasi Bahan Baru sebagai Pengganti Solar Mesin Diesel di Industri Konstruksi". Sedangkan juara ketiga direbut oleh Aza Nur Fauzi dan Juwita Ayu Indah Pratiwi dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dengan judul karya "Perancangan Model Saluran Pembangkit Listrik Mikrohidro dengan Memanfaatkan Saluran Irigasi".

"Lomba ini digelar hanya sebagai bentuk kepedulian kami terhadap perkembangan ilmu dan penerapannya dalam hal energi terbarukan untuk industri konstruksi, sekaligus menjadi ajang adu kreatifitas dan ide," ujar Dirut Utama Hutama Karya Subagyono dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Pada kategori umum, juara pertama adalah Remy F. Kurnia dari PT Hutama Karya. Remy menampilkan karyanya yang berjudul "Abu Sekam Padi sebagai Energi Terbarukan Pengganti Semen pada Campuran Mortar". Juara kedua kategori ini diraih oleh Mevandita Widi Dharmantya, juga dari Hutama Karya, dengan judul karya "Pengaruh Porositas pada Tingkat Redaman Suara, Papan Peredam Suara dari Serbuk Sekam Padi".

Sementara itu, tempat ketiga dijuarai oleh Janu Arlinwibowo dan Muh. Nur Huda dengan karyanya, "Inovasi Konstruksi Saluran Limbah Cair Bangunan Setingkat dalam Pengoptimalan Laju Limbang Cair sebagai Energi Penggerak Turbin". Keduanya adalah peneliti dan pengamat asal Depok, Sleman, DI Yogyakarta.

Menurut Subagyono, seluruh karya tulis ilmiah yang terkumpul dari para peserta ini akan dijadikan satu jilid kumpulan karya tulis ilmiah bertema "Energi Terbarukan Untuk Industri Konstruksi". Namun sebelumnya, kumpulan karya tulis ini terlebih dahulu akan didaftarkan ke Perpustakaan Nasional untuk memperoleh ISBN (International Standard Book Number) atau Angka Buku Standar Internasional (ABSN).

"Hal ini agar karya tulis ilmiah para pemenang akan menjadi bagian penting dalam jajaran karya tulis ilmiah lainnya di Indonesia yang bisa diterbitkan dan disebarluaskan secara resmi ke perpustakaan-perpustakaan lain," ujarnya.