ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
15 April 2011, 09:04

Rektor Baru ITS Janji Banyak Mendengar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Untuk program jangka pendek, saya akan banyak mendengar, menuntaskan Statuta ITS, dan menentukan pembantu rektor hingga Mei," katanya di Surabaya, Kamis.

Selang sehari dari pelantikan di Kemdiknas, Jakarta (13/4/2011), Guru Besar FTI ITS itu menjelaskan pihaknya akan mencanangkan "ITS Mendengar."

"Saya akan duduk bersama untuk mendengar aspirasi mahasiswa, para dosen, dan karyawan, tapi saya akan tetap komitmen pada kompetensi seseorang," katanya.

Selain mendengar, pihaknya akan melakukan revitalisasi laboratorium menuju capaian internasional, terutama untuk tiga unggulan ITS.

Tiga keunggulan ITS adalah kelautan, energi, dan pemukiman itu. Keunggulan di bidang kelautan merupakan peningkatan sumber daya manusia atau ahli kelautan ITS.

"Untuk bidang pemukiman akan dikembangkan pemukiman di kawasan pesisir, sedangkan energi akan diupayakan menghasilkan penelitian yang mampu mengatasi krisis," katanya.

Menurut dia, laboratorium akan didorong menjadi "core bussiness" ITS, karena itu pihaknya akan mengembangkan "Laboratorium Based Education (LBE)" menuju ITS sebagai universitas riset.

Selain mendengar dan melakukan revitalisasi laboratorium (fokus kelautan, energi, dan pemukiman), katanya, pihaknya pun menjadikan ITS sebagai "Eco Campus."

"Untuk eco campus, saya akan bekerja sama dengan industri dan pemerintah kota Surabaya. ITS akan dilengkapi dengan ‘biker lane’ (jalur sepeda) agar banyak orang yang suka bersepeda," katanya.

Khusus hari Jumat, katanya, pihaknya memberlakukan "program car dan motor free hours" untuk mengurangi aliran kendaraan ke dalam kampus, termasuk memikirkan penyediaan angkutan gratis yang ramah lingkungan.

"Kami juga berencana membangun Integrated Waste Management. Misalnya, hasil pembakaran sampah di ITS bisa menjadi pupuk yang bisa dijual oleh pedagang di sekitar kampus," katanya.

Ia menambahkan semua program akan dikembangkan dengan 3K (kebersamaan, kesejahteraan, keunggulan) dan tujuh strategi.

"Tujuh strategi adalah organisasi ‘bottom up’ dengan rektor hanya pengendali dan pengarah, pemberdayaan potensi, transparansi, pengembangan SDM terstruktur, kerja sama industri dan pemda, pemanfaatan TI, dan keberpihakan kepada masyarakat miskin," katanya.

Berita Terkait