Mereka adalah Mohamat Faisol Anwar, Fanandy Kristianto, Gawa Reza Mahadin, dan Katlea Fitriani. Keempat mahasiswa ini memiliki cara pandang sama terkait kondisi bahasa Jawa di daerah Suarabaya. Menurut Faisol, pemerintah kota Surabaya ternyata juga memiliki keinginan yang sama untuk melestarikan bahasa Jawa.
“Ada program yang mengharuskan siswa berbahasa Jawa tiap hari Senin,†tutur mahasiswa angkatan 2007 ini. Ia menyebutkan, program pemerintah tersebut masih belum bisa optimal dalam pelaksanaannya. Pasalnya, siswa tak memiliki minat tersendiri untuk belajar bahasa yang kerap dibilang memiliki kesulitan tingkat tinggi.
Ketika ujian semester, lanjut Faisol, nilai para siswa sangat kurang. Para guru pun berlomba mencari strategi jitu untuk mengatasi hal ini. Diakui Faisol, metode multimedia education yang ditawarkan timnya dapat menjadi solusi efektif. ”Pertama, menarik minat siswa. Selanjutnya, keinginan belajar pasti datang sendiri,” ujarnya.
Mengenai metode ini, tim Faisol menawarkan tiga instumen pelaksanaan, yakni game edukasi belajar Jawa, cerita gambar mitigasi belajar Jawa, dan video belajar bahasa Jawa. Secara khusus, game edukasi tersebut diperuntukkan bagi siswa kelas empat dan lima.
”Game-nya dikonsep seperti who want to be a millionaire,” terang Faisol lagi. Ia menambahkan, soal-soal dalam game ini disajikan dengan bahasa Jawa. Entah hasil diskusi dengan guru maupun mengambil dari lembar kerja siswa.
Sedangkan untuk cerita bergambar, tim Faisol mengusung tiga tema mitigasi. Diantaranya, mitigasi bencana alam banjir, bencana alam gunung meletus serta bahaya merokok. ”Cerita bergambar akan dibagikan secara gratis,†jelas Faisol. Ia berharap, tiga informasi yang diberikan bisa bermanfaat sebagai pengetahuan dan peningkatkan kemampuan membaca bahasa Jawa.
Pembelajaran ini akan ditutup dengan nonton bareng video anak-anak tentang cerita tradisional. “Nonton bareng ini untuk membiasakan pendengaran dengan percakapan Jawa,†tutur Faisol.
Metode multimedia ini memang akan disebarkan beberapa sekolah di Surabaya. Namun, ia berharap, akan ada diskusi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan. Sehingga metode tersebut bisa diterapkan bagi siswa SD dan SMP di seluruh Surabaya. (esy/nrf)
Kampus ITS, ITS News — Tak hanya berkomitmen untuk senantiasa menghadirkan inovasi mutakhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga
Kampus ITS, ITS News — Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan aplikasi Kinderfin, untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan atas inovasi anak bangsa, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman