Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dadang H Mustofa, Sidratu Ainiyah, Achmad Arifianto terdapat kandungan bakteri Acetobacter pada kulit pisang Ambon, pisang Raja, dan pisang Kepok. Namun kandungan terbanyak diperoleh dari pisang Kepok sebanyak empat bakteri.
Acetobacter merupakan bakteri yang memiliki manfaat bagi kehidupan manusia serta potensial bagi perkembangan Bioteknologi.
”Bakteri tersebut mampu menghasilkan asam asetat non sintetis,” ujar Dadang seperti dikutip dari ITS Online Sabtu (28/5/2011). Zat ini banyak digunakan untuk produksi serat dan kain. Namun dalam industri makanan berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman makanan.
Mereka mencetuskan untuk mengolah bakteri tersebut sebagai minuman cuka pisang. Minuman ini sangat sehat karena terdapat barbagai nutrisi di dalamnya, seperti asam amino dan serotonin untuk menyeimbangkan mood dan menyehatkan retina mata.
Meski sempat mengalami keraguan dan berbagai kendala dalam merealisasikan produk ini, kini ketiga mhasiswa semester empat ini tengah menunggu persetujuan tiga univeristas, UPI, Unesa dan UNY untuk mengikutkan proposal mereka dalam seminar nasional.
”Beribu bakteri dalam tanah yang kita genggam, namun belum semua yang termanfaatkan. Itu menjadi dasar bahwa sebenarnya penelitian itu tidak ada batasnya,” ujar Dadang.
(rhs)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)