ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
26 Juli 2011, 13:07

Tim Maritime Challenge ITS Siap ke Irlandia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Kami siap, karena kami sudah membuat Kapal Merdeka III sejak Maret lalu dengan teknologi laminasi bambu," kata pimpinan proyek (pimpro) ‘Wooden Sailing Boat’ (perahu kayu berlayar) untuk MC ITS, Sufian Imam Wahidi, kepada ANTARA di Bengkel Non-Metal PPNS ITS Surabaya, Senin.

Ia mengemukakan hal itu dalam "Keel Laying" (pemasangan lunas) pada Kapal Merdeka III untuk pertama kalinya yang dilakukan Kasarmatim Laksamana Pertama Joko Teguh Wahono, Pembina Tim MC ITS Prof Dr Ir Daniel M Rosyid, dan Ruddy Winarko (Disdik Surabaya).

Menurut mahasiswa semester 6 Teknik Perkapalan ITS itu, tim "Wooden Sailing Boat Project" beranggotakan 12 mahasiswa yang dipimpinnya itu mengerjakan Kapal Merdeka III yang panjangnya 12 meter, lebar 2,1 meter, dan ketinggian 0,76 meter.

"Kami sengaja menggunakan bahan laminasi bambu, karena bahan dari kayu semakin sulit dicari dan harganya pun mahal, tapi kami masih menggunakan teknologi laminasi bambu pada tempat duduk penumpang," katanya.

Namun, katanya, penggunaan bambu sebagai bahan baku utama itu tidak menutup kemungkinan akan dilakukan di masa depan, karena kekuatannya sudah teruji, bahkan mahasiswa Teknik Perkapalan ITS sudah membuktikan dalam tesis.

"Insya-Allah, kami akan meluncurkan Kapal Merdeka III yang diperkirakan menghabiskan dana Rp212 juta itu pada November 2011," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kasarmatim Laksamana Pertama Joko Teguh Wahono menilai semangat mahasiswa ITS dalam membuat Kapal Merdeka III menunjukkan penguasaan teknologi bahari yang akan mendukung perubahan orientasi dari darat ke laut.

"Kreativitas kawan-kawan mahasiswa ITS membuktikan semangat anak bangsa bahwa laut dapat dijadikan sumber ekonomi, apalagi kawan-kawan mahasiswa ITS juga menunjukkan inovasi pembuatan kapal dari teknologi laminasi bambu yang merupakan alternatif di masa depan," katanya.

Sementara itu, Pembina Tim MC ITS Prof Daniel M Rosyid menegaskan bahwa tim MC ITS merupakan satu-satunya wakil dari Asia Pasifik yang sudah mengikuti ajang bahari internasional itu sejak 2002.

"Tahun 2002, kita menggunakan Kapal Merdeka I untuk berlaga pada Atlantic Challenge di AS dengan meraih penghargaan sebagai kapal tercantik dan tropi Spirit Challenge sebagai tim yang sportif dan memiliki spirit," katanya.

Setelah itu, tahun 2004 berlaga di Prancis, tahun 2006 di Italia, tahun 2008 di Finlandia, dan tahun 2010 di Kanada. "Di Italia itu, tim MC membawa misi budaya dengan mengenalkan kapal tradisional ‘Gole’an’ dari Madura," katanya.

Untuk tahun 2010, tim MC menggunakan Kapal Merdeka II yang diberi nama Kapal "Garuda Nusantara" yang akhirnya menjadi kapal percontohan dalam berbagai workshop di AS.

"Kapal itu akhirnya dibeli Yayasan Maritime Challenge, karena itu kami membuat Kapal Merdeka III yang juga sudah ditawar untuk dibeli oleh tim dari Belanda dan Belgia, tapi kami belum memutuskan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Rektor ITS Prof Triyogi Yuwono DEA menyatakan menang atau kalah dalam lomba bukan hal penting. "Saya lebih menyenangi proses, karena adik-adik mahasiswa melakukan sendiri proses mencari bahan, membuat kapal, dan menyeleksi tim. Itu lebih penting untuk kehidupan ke depan," katanya.

Berita Terkait