ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
18 Agustus 2011, 08:08

ITS Mulai Restrukturisasi Laboratorium pada 2012

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Mulai sekarang, kami harus berupaya keras menyiapkan proses itu, karena universitas riset bukan akibat, tapi proses yang didesain," kata Rektor ITS 2011-2015 Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA di Surabaya, Rabu.

Ia menjelaskan restrukturisasi laboratorium akan mendorong ITS menjadi lebih "membumi", karena laboratorium bukan hanya untuk praktikum atau pendidikan dan penelitian, melainkan juga untuk memberi manfaat bagi rakyat.

"ITS harus membumi untuk memberi manfaat bagi negara, Jawa Timur, dan Surabaya," katanya.

Senada dengan itu, Pembantu Rektor I (bidang akademik dan kemahasiswaan) Prof Dr Ing Herman Sasongko mengatakan laboratorium akan menjadi "ujung tombak", karena itu dana akan banyak dialokasikan ke "tingkat bawah" ITS itu.

"Fungsi laboratorium akan mengacu pada tiga misi yakni laboritorium untuk pendidikan (riset dan publikasi), kerja sama industri, dan pengabdian masyarakat melalui penelitian yang aplikatif," katanya.

Bahkan, katanya, Rektor ITS sudah meminta kepada pemerintah untuk menjadikan PT Boma Bisma Indra (BBI) dan PT Bharata sebagai industri yang akan didukung para dosen dan mahasiswa ITS dalam penelitian.

"Industri kita itu tidak mampu bersaing karena tidak didukung dengan riset seperti di negara lain, kemudian penelitian universitas seperti ITS juga hanya masuk laci, karena tidak ada kerja sama dengan industri," katanya.

Ia mengibaratkan kerja sama ITS-BBI-Bharata itu akan mirip kerja sama Unair dengan RSUD dr Soetomo Surabaya, sehingga PT BBI dan PT Bharata akan menjadi "lahan praktik" dosen dan mahasiswa ITS untuk kemajuan industri nasional.

"Nanti, kita akan memfokuskan kerja sama itu pada pengembangan produk moda transportasi laut dan mesin-mesin pertanian, sehingga Indonesia akan maju dalam bidang kelautan dan pertanian," katanya.

Sementara itu, PR IV (bidang penelitian, kerja sama dan inovasi) Prof Dr Darminto MSc mengatakan ITS akan mengembangkan laboratorium untuk melakukan penelitian sesuai empat bidang unggulan ITS yakni kelautan, energi, lingkungan hidup, dan TIK.

"Misalnya, robot belum digunakan untuk bisnis, mobil sapu angin yang juara mobil hemat se-Asia juga sama. Jadi, world class university itu bukan hanya publikasi internasional, tapi bisnis atau technopreneurship yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar," katanya.

Dukungan pada pengembangan fungsi laboratorium itu juga dikemukakan PR II (bidang keuangan dan perencanaan) Dr Ir Muhammad Faqih dan PR III (bidang SDM dan organisasi) Prof Drs Nur Iriawan Msc PhD serta Direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Ir Muhammad Mahfud MT.

Mereka menjanjikan penggalian dana untuk pengembangan laboratorium dan pengelolaan dana itu secara akuntabel serta penyiapan sumber daya manusia ITS yang memiliki kompetensi untuk pengembangan fungsi laboratorium.

Berita Terkait