ITS News

Jumat, 09 Mei 2025
28 September 2011, 15:09

155 Mahasiswa ITS Lulus Fast Track Jerman

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Program beasiswa fast track merupakan suatu program beasiswa yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) kepada mahasiswa semester tujuh. "Beasiswa fast track yang ditawarkan ada dua yaitu Jerman dan Perancis,” ungkap Ketua Pasca Sarjana Teknik Elektro, Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT.

Nantinya, mahasiswa akan diberikan beasiswa untuk kuliah S2 di dalam negeri dan S3 di luar negeri. "Tujuan dari beasiswa ini agar bibit-bibit unggul dari ITS mau melanjutkan ke tahap pascasarjana," terang Adi.

Ia melanjutkan, apabila ITS sudah dipenuhi oleh orang-orang pintar dan berpendidikan tinggi. Maka harapan kedepan, penelitian di ITS ikut naik dan ITS sebagai research university beberapa tahun mendatang dapat terwujud.

Adi mengungkapkan, ada perbedaan antara program beasiswa fast track Jerman dan Perancis. "Apabila mengambil program fast track Jerman, maka harus kuliah S2 semester satu dan dua bersamaan dengan kuliah S1 semester tujuh dan delapan, dilanjutkan kuliah S2 semester tiga dan empat di ITS," tutur pria murah senyum ini.

Setelah itu, selesai lulus S2, mahasiswa tersebut akan langsung melanjutkan pendidikan S3 selama tiga tahun di Jerman. Dan selama kuliah di Indonesia, mahasiswa tersebut wajib mengikuti les bahasa Jerman.

Saat ini terhitung sekitar 155 mahasiswa ITS telah terdaftar sebagai mahasiswa fast track. "Seluruh peserta yang mengajukan beasiswa diterima karena kuota yang disediakan memang banyak," tegas Adi. Sebelumnya, syarat untuk mendaftar program beasiswa fast track Jerman adalah mahasiswa dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) diatas 3.25 dan sanggup mengikuti program sampai akhir.

"Sedangkan untuk beasiswa Fast Track Perancis akan mendapat gelar double degree, yaitu kuliah S2 semester satu dan dua berbarengan dengan kuliah S1 semeter tujuh dan delapan, dan dilanjutkan kuliah S2 semester tiga dan empat di Perancis," tambahnya.

Nantinya lulusan program beasiswa fast track Perancis akan memiliki dua gelar master yaitu dari Indonesia dan Perancis. Dan setelah lulus dari S2, peserta beasiswa diberikan kesempatan kembali untuk mengikuti beasiswa S3 di Perancis.

Persyaratan program beasiswa fast track Perancis yakni memiliki IPK diatas 3.5 dan sanggup mengikuti program  sampai akhir. "Ada juga persyaratan sebelum berangkat ke Perancis yaitu lulus tes Bahasa Perancis level B2," jelas Adi. Namun tak perlu khawatir karena akan disediakan les bahasa Perancis sebelum memulai tes tersebut.

Fasilitas yang diterima oleh penerima program beasiswa fast track adalah pembiayaan SPP dan les bahasa Perancis atau Jerman selama kuliah S2 di Indonesia. Beasiswa penuh diberikan selama kuliah diluar negeri yaitu biaya pendidikan, hidup, penelitian, buku, transportasi dan juga asuransi.

Namun semua beasiswa tersebut harus dikembalikan dua kali lipat apabila penerima menyalahi aturan seperti berhenti di tengah kuliah atau memakai obat-obatan terlarang.

"Saya berharap untuk mahasiswa yang IPKnya sudah memenuhi jangan ragu untuk daftar karena kuota yang disediakan sangat banyak," jelas Adi memotivasi. Bagi mahasiswa yang belum menempuh semester enam juga tidak perlu khawatir karena beasiswa fast track akan dibuka tiap tahunnya. (el/rik)

Berita Terkait