Bahan magnet tidak bisa dipandang sebelah mata, mengingat manfaat keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Hampir semua benda di sekitar kita menggunakan bahan magnet. Sebut saja remote control, sepeda, mobil, dan bahkan juga handphone.
Kebanyakan orang hanya mengetahui magnet adalah suatu bahan yang bisa menarik bahan lain untuk mendekat pada bahan tersebut. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, bahan magnet pun semakin dikembangkan. Bahkan tak hanya untuk benda-benda sehari-hari, melainkan untuk pertahanan persenjataan.
Dalam Seminar Nasional Magnet yang diselenggarakan atas kerjasama Jurusan Fisika ITS bersama PT Batan, Prof Ir Ridwan Syahrofi mengatakan, bahan magnet kini sedang dikembangkan untuk menghasilkan pesawat anti radar. ”Bahan magnet ini bisa dikembangkan untuk menjadi penolak radar, jika dipakai dalam pesawat maka pesawat itu nanti akan seperti siluman,” kata peneliti utama PT BIN BATAN Serpong ini.
Ridwan juga menjelaskan, hal ini karena bahan magnet yang dibuat dari bahan oksida, dapat menyerap gelombang radar yang diterimanya untuk kemudian tidak memantulkannya kembali. Sehingga sistem radar tidak dapat mendeteksi keberadaan pesawat anti radar tersebut.
Secara singkat Ridwan menerangkan, bahan magnet ini tidak memantulkan sinyal radar yang diterima karena bisa meredam getaran dan panas yang timbul. Bahan magnet anti radar ini biasa digunakan dengan cara melapiskannya pada cat permukaan. ‘Jadi bahan magnetnya dicatkan ke kulit pesawat,” tambah Ridwan yang sudah berkecimpung dengan bahan magnet sejak 1993 ini.
Tak hanya PT BATAN, dalam seminar nasional tersebut hadir pula sejumlah instansi baik negeri maupun swasta. Seperti Kementerian Hankam, PT BIN BATAN, LIPI, juga peneliti dari Fukuoka Jepang, Prof Kenji Mishima. Mereka sengaja didatangkan guna membahas topik terkait aplikasi bahan sistem magnet dalam pertahanan dan keamanan serta menunjang pembangunan industri nasional.
Prof Dr Darminto MSc yang didapuk sebagai Ketua Panitia Semnas mengatakan harapan positifnya tentang penelitian bahan magnet. ”Di Fisika ITS sekarang juga sedang mengembangkan bahan magnet anti radar ini, yang digarap oleh sejumlah dosen dan mahasiswa baik S1 dan S2,” kata Wakil Rektor bidang Penelitian dan Kerjasama ini.
Selain itu, Darminto juga berharap, tujuan seminar dua tahunan tersebut bisa tercapai. Yakni menyatukan para peneliti berdasarkan bidangnya masing-masing agar bisa saling bekerja sama. Lebih lanjut, Darminto juga berharap, kelak seminar itu bisa menghasilkan buku katalog penelitian. ”Agar minimal yang membutuhkan tahu siapa dan sejauh mana penelitian tersebut dilakukan,” tandas Darminto. (fz/fi)
Kampus ITS, ITS News — Lebih dari 3000 pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Lembaga
Kampus ITS, ITS News — Sebagai langkah awal menyongsong perjalanan akademik mahasiswanya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Pengukuhan
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya mengenalkan lingkungan kampus bagi mahasiswa baru (maba), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Permasalahan limbah di Indonesia masih menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat.