ITS News

Rabu, 19 Februari 2025
22 November 2011, 23:11

Diseminasi Teknik Sipil Ulas Beton Pracetak

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rumah Cepat Tahan Gempa merupakan sebuah penelitian jangka panjang dari empat dosen Teknik Sipil ITS. Mereka adalah. Tavio ST MT PhD, Dr Ir Hidayat Soegihardjo M MS, Endah Wahyuni ST MSc PhD, dan Data Iranata ST MT PhD.

Menurut Tavio ST MT PhD yang didaulat untuk menyampaikan materi, penelitian ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap seringnya terjadi kerusakan bangunan akibat bencana alam. ”Untuk itu dibutuhkan bangunan yang cepat bangun tetapi tahan gempa,” terang Tavio.

Mereka menawarkan bangunan dengan sistem pracetak. Tavio menjelaskan, beton sebagai bahan penopang dapat dibuat terlebih dahulu tanpa harus merakit terlebih dahulu. Menuruntnya, kelebihan beton pracetak dapat ditinjau dari kontrol kualitas, keawetan, dan dari segi penyediaan yang relatif mudah, ramah lingkungan serta ekonomis.

Meskipun punya kelebihan, sistem ini ternyata masih memiliki kelemahan. Utamanya pada sistem sambungannya. Untuk itu, pada diseminasi kali ini Tavio memfokuskan pembahasan pada Studi Perilaku Sambungan Pracetak untuk Rumah Sederhana Tahan Gempa Akibat Beban Siklik.

Pada kesempatan tersebut, Tavio banyak mengulas spesifikasi beton pracetak hingga hambatan yang mungkin terjadi. ”Salah satu yang menghambat beton pracetak ini adalah retakan yang dapat terjadi pada beton,” lanjut Tavio.

Untuk mengatasi hal tersebut, Tavio beserta rekannya telah melakukan berbagai uji lebih lanjut mulai dari uji daya tarik, daya tekan, kerenggangan hingga beratnya. ”Yang kami hasilkan ini masih penelitian, perlu ada kajian lebih dalam,” terangnya.

Sebenarnya, ia merencanakan jika beton pracetak ini dapat dibuat seringan mungkin. ”Sekiranya dapat diangkat tiga orang,” ungkap dosen kelahiran Surabaya ini. Sayangnya, harapan ini harus diurungkan. Pasalnya, sampai saat ini, hasil penelitian menunjukkan jika beton pracetak hanya dapat diangkat oleh alat berat.

Ke depan, Tavio berharap jika beton pracetak ini dapat diproduksi dalam skala pabrik sehingga akan lebih ekonomis. Ia juga mengharapkan adanya buku panduan kerja untuk menyusun beton menjadi rumah yang kokoh berdiri. (ran/rik)

Berita Terkait