Wahyu Candra Prasetya, Alfin Septya Nugroho, dan Bajhtiar Riyanto yang tergabung dalam tim Bumi Mina Tani membuat inovasi dari bahan daur ulang Bicoboo. Bahan baku tersebut merupakan balok kolom bertulang bambu yang terbuat dari campuran hasil penggergajian kayu, abu terbang (fly ash), dan limbah gypsum.
"Kemenangan ini untuk ulang tahun ITS. Awalnya, kami mengajukan dua proposal dalam ajang tersebut dan proposal kedua yang diterima," ujar Wahyu seperti dikutip dari ITS online, Selasa (22/11/2011).
Wahyu mengungkapkan, produk yang diolah bersama kedua temannya berbentuk kayu namun memiliki sifat tahan tarik, tahan tekan, dan lentur. Dari segi komposisi, kayu ini terdiri dari 10 persen limbah gypsum, 20 persen semen, 20 persen abu terbang, 25 persen pasir, dan 25 persen serbuk gergaji.
"Tapi, kami belum memiliki komposisi yang optimum. Jadi, kayu ini masih tergolong kelas lima, " kata mahasiswa angkatan 2008 ini menjelaskan.
Perjalanan ketiga mahasiswa Teknik Sipil ITS itu dalam meraih prestasi kompetisi besutan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut tidaklah selalu mulus. Mulai dari perjalanan menuju UNS hingga berurusan dengan satpam di hotel tempat mereka menginap. Bahkan, prototipe mereka untuk ditampilkan saat persentasi di hadapan para juri, sempat mengalami kendala. Ketika itu, jumlah genteng pada prototipe mereka kurang. Namun, kali ini mereka mendapat bantuan dari satpam hotel yang pernah bermasalah sebelumnya.
Ketiga sekawan ini menyuguhkan sesuatu yang berbeda ketika persentasi. Alfin mengawali persentasi dengan sambutan mengenai Hari Pahlawan. Dilanjutkan Wahyu yang menyajikan teknis pembuatan Bicoboo. Ditutup dengan proses pembuatan Bicoboo yang dibawakan oleh Bajhtiar.
Usai persentasi, ketiganya mengaku optimistis dapat memenangkan perlombaan tersebut. Menurut mereka, kelengkapan data mengenai karya tersebut menjadi kelebihan dibandingkan tujuh finalis lainnya.
Aktif mengikuti berbagai kompetisi, lanjut mereka, adalah salah satu cara untuk mengharumkan nama ITS. Tentu tidak terlepas dari regenerasi di tiap generasi seperti yang dilakukan Wahyu. Dia menggandeng Alvin dan Bajhtiar yang merupakan mahasiswa angkatan 2009.
"Pengalaman saya nol dan saya dibimbing Mas Wahyu. Idenya enggak masuk akal, tapi ternyata bisa dilakukan," tutur Bajhtiar sembari tertawa.(rhs)
Kampus ITS, ITS News — Program Studi (Prodi) Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mendapatkan penghargaan khusus
Kampus ITS, ITS News — Minimnya inovasi guna mendukung implementasi industri berkelanjutan di Indonesia menjadi persoalan tersendiri di era pesatnya perkembangan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperluas jejaring internasional dengan menerima kunjungan delegasi Konsulat
Kampus ITS, ITS News — Peningkatan jumlah kecelakaan kerja menjadi momok tersendiri bagi industri di tanah air dalam beberapa tahun terakhir.