ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
30 November 2011, 08:11

Menang Lomba Djarum Foundation, Mahasiswi ITS Raih Rp 30 Juta

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mahasiwi berusia 21 tahun ini membuat karya tulis berjudul "Menghidupkan Wawasan Kebangsaan Indonesia melalui Permainan Edukasi Monopoli Cinta Indonesia". Atas prestasinya ini Bin Haryati mendapat hadiah uang tunai Rp 30 juta.

Sementara pemenang kedua dan ketiga diraih dua mahasiswa IPB Bogor yakni Ahmadun, dan Contardo Satria Gondokusumo yang kemudian mendapat hadiah Rp 20 juta dan Rp 10 juta.

Ketiga pemenang lomba merupakan beswan (penerima beasiswa) Djarum Foundation yang mampu menuangkan gagasan orisinil dan inovatif  dalam karya tulis bertema "Masa Depan keindonesiaan".

Juri kegiatan ini, Prof Soefjan Tsauri selaku Ketua Majelis Profesor Riset Indonesia, Prof Ronny Rahman Noor selaku Ketua Dewan Juri Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2011, serta Bimbom Berkah, Indonesia Country Head for Universal Music Group International, yang juga penemu bakat di dunia hiburan.

Hadiah kepada para pemenang diserahkan pada Malam Dharma Puruhita yang digelar di Semarang, Jawa Tengah., Rabu (29/11/2011) malam.

Dalam acara bertema Indonesia Digdaya itu Djarum Foundation menyerahkan beasiswa pada 488 mahasiswa dari 74 Perguruan Tinggi yang berasal dari 24 provinsi se Indonesia.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H Serad berharap melalui berbagai pelatihan yang dikombinasikan dengan beberapa kompetisi selama satu tahun kedepan, 488 mahasiswa itu bakal memiliki keyakinan dan kesadaran Indonesia memliki semua potensi untuk menjadi bangsa dan negara yang besar, maju dengan tetap menghormati nilai-nilai luhur seperti Pancasila dan kebhinekaan.

"Kami akan memberi bekal pada para penerima beasiswa ini agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga ketrampilan untuk menjadi pemimpin Indonesia masa depan yang baik. Kami melatih mereka bisa menggali pikiran yang orisinil, menuangkan dalam tulisan serta berani tampil ke luar. Mereka tidak boleh minder dalam pergaulan dunia," katanya.

Karena itu  penerima beasiswa yang terpilih ini harus menunjukkan prestasi untuk bisa membantu terwujudkan Indonesia Digdaya. Menurut Primadi tidak ada alasan Indonesia tidak bisa maju. Djarum Foundation tidak bicara saat ini, kita ingin berkontribusi untuk kemajuan Indonesia 20 – 30 tahun mendatang," kata Primadi pada wartawan seusai acara.

Rektor ITB  Prof Dr Akhmaloka menilai Indonesia Digdaya bukan sesuatu yang utopis. Mewakili para rektor yang mahasiswanya menerima beasiswa plus dari Djarum Foundation, ia mengatakan, kini ekonomi Indonesia kini jauh lebih baik.

"Saat krisis global, Indonesia termasuk negara yang tetap memiliki pertumbuhan ekonomi bersama China, India dan Brazil. Kini pemerintah mengatakan ekonomi kita masuk 17 dunia. Tahun 2025 ditargetkan  masuk 10 besar dunia dan  tahun 2045  ditargetkan masuk 6 besar dunia. Ini bukan sesuatu yang otopis," katanya.

Ditambahkan, masa depan dunia kini ada di Asia dengan motor China,  India dan Indonesia. "Saya baru ke beberapa negara, bertemu dengan banyak rektor. Perhatian mereka kini tertuju ke Indonesia. Dengan jumlah penduduk terbesar ketiga setelah china dan India, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa," katanya.

Meski pendapatan per capita penduduk Indonesia saat ini antara 4.000 hingga 4.5000 dollar, namun ekonomi Indonesia kini telah mengungguli Malaysia dan Singapura.

"Jepang kini juga dalam masalah karena anak mudanya terlalu sedikit. Tidak ada lagi yang belajar ilmu-ilmu dasar," tambahnya.

Meski begitu, Ahmad Loka mengakui, besarnya jumlah penduduk, termasuk usia muda yang mencapai 30 persen dari populasi membuat Indonesia memiliki tantangan yang besar juga.

"Problemnya bagaimana anak-anak indonesia mendapat pendidikan yang baik. Kalau itu bisa dilakukan, saya yakin Indonesia akan benar-benar digdaya. Apa yang dilakukan Djarum Foundation sejak tahun 1984 memberi beasiswa, termasuk pada 488 mahasiswa malam ini, adalah sumbangan yang sangat penting untuk membangun Indonesia yang kita cita-citakan bersama," katanya.

Hingga kini, program beasiswa plus PT Djarum yang diadakan sejak 1984 itu menghasilkan 6.786 alumni beswan (penerima beasiswa). Mereka yang menerima beasiswa adalah mahasiswa semester lima yang memiliki indeks prestasi komulatif (IPK) di atas 3 dan memiliki pengalaman berorganisasi.

Ke depan Djarum Foundation berniat memperluas jangkauannya pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi diwilayah timur Indonesia, seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. (bjo)

Berita Terkait