ITS News

Jumat, 25 April 2025
01 Desember 2011, 08:12

Terapkan SAP dalam Mata Kuliah SI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

SAP merupakan software bisnis terbesar di dunia dengan jumlah pelanggan lebih dari 95 ribu di sekitar 120 negara. Berbagai perusahaan besar di dunia industri pun tengah menggunakan software berskala dunia ini. Mulai dari otomotif, ritel, hingga perbankan. ”Di Indonesia sendiri, PT Telkom, PT Pertamina, Sari Roti, dan Polygon sudah menggunakan produk SAP,” terang Mahendrawathi ER ST MSc PhD, dosen jurusan SI.

Lebih detail dosen yang kerap disapa Mahendra menjelaskan, software dari Enterprise Resource Planning (ERP) ini memang dibutuhkan di berbagai perusahaan. Pasalnya, software ERP sendiri memang mengintegrasikan seluruh departemen dan fungsi-fungsi dari sebuah perusahaan ke dalam satu sistem komputer. Dimana sistem tersebut dapat melayani kebutuhan berbagai departemen.

”Software ini sangat dibutuhkan di dunia kerja nantinya,” ujar lulusan sarjana jurusan Teknik Industri ITS ini tegas. Sebab, software ini juga memiliki beberapa modul yang sesuai dengan perjalanan bisnis perusahaan. Diantaranya, Sales and Distribution (SD), Production Planning (PP), Material Management (MM), Financial and Control (FICO), serta Human Capital Management (HCM).

Secara khusus, jurusan SI pun telah menjadi anggota SAP University Alliance. Yakni, sebuah komunitas yang memanfaatkan produk-produk SAP untuk dunia pendidikan. ”Untuk itulah, kami bisa menggunakan produk SAP dalam perkuliahan,” tambah Mahendra lagi.

Diakuinya, penerapan SAP dalam dunia perkuliahan harus dilakukan secara bertahap. Sebab, sumber daya baik tenaga, waktu, maupun biaya yang dibutuhkan terbilang tak sedikit.

Lulusan magister University of Nottingham ini menjelaskan, SAP telah menjadi bagian training untuk para dosen SI selama lima hari (10-14/10). Sebagian dosen telah mengikuti pelatihan ini. Namun, tetap diutamakan untuk dosen yang akan memanfaatkan software tersebut dalam pengajaran.

Setelah para dosen, Mahendra menuturkan, mulai semester ini penerapan software yang memiliki biaya akses Rp 50 juta per tahun ini  juga dilakukan pada mahasiswa. Khususnya, untuk praktek mata kuliah manajemen pasok rantai. Sehingga, mahasiswa tidak hanya tahu teori, melainkan paham pula dengan model perencanaan perusahaan yang kompleks. ”Dengan begini, lulusan SI pasti punya nilai plus,” tutur Mahendra sembari tersenyum.

Ia pun berharap, para dosen benar-benar memanfaatkan software ini dalam proses pembelajaran. Sedangkan untuk mahasiswa, Mahendra pun berharap mereka serius mempelajari software tersebut. ”Semoga lulusan SI bisa menciptakan software kelas dunia seperti SAP,” harapnya. (esy/rik)

Berita Terkait