Populasi penduduk Indonesia yang sangat pesat, menjadi faktor meningkatnya konsumsi energi. Hal ini jelas bertolak belakang dengan jumlah energi yang tersedia. sehingga sangat diperlukan solusi cepat dan tepat untuk mengatasinya. ”Semua butuh listrik. Jika energi laut dimanfaatkan, pasti akan sangat membantu,” ungkap Prof Ir Mukhtasor MEng PhD, guru besar jurusan Teknik Kelautan.
Anggota dewan energi nasional ini juga mengatakan, resiko dari pemanfaatan energi laut cenderung lebih kecil resikonya jika dibandingkan dengan pemanfaatan energi dari sumber-sumber yang lain. ”Untuk pembangkit listrik saja, resiko yang ditimbulkan oleh sumber energi batu bara, minyak bumi atau bahkan nuklir lebih besar daripada resiko yang timbul dari sumber energi laut,” ujarnya.
Senada dengan Mukhtasor, Dr Erwandi turut menyebutkan, lautan memiliki potensi yang luar biasa untuk dijadikan sebagai sumber energi yang tak lain merupakan sumber energi terbarukan (tidak akan habis). Mulai dari energi gelombang, energi perbedaan temperatur, energi tinggi air laut akibat pasang surut, hingga energi arus laut.
Diakui Erwandi, haltersebut sangat potensial jika diterapkan di Indonesia, melihat 70 persen wilayahnya adalah lautan. ”Menurut penelitian, 15 selat di Indonesia berpotensi untuk pemanfaatan energi laut,” terang kepala UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika-LHI BPPT Surabaya tersebut.
Negara-negara maju seperti Jepang dan korea, saat ini juga mulai beralih memanfaatkan energi yang bersumber dari laut untuk mencukupi kebutuhan energi mereka. Jepang sendiri tengah melakukan uji coba pemanfaatan sumber energi laut untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL). ”Saat ini, Kawasaki sedang mengembangkan turbin arus laut untuk pembangkit listrik,” jelas Erwandi lagi.
Ia menuturkan, jika hal tersebut dilakukan di Indonesia, maka seluruh rakyat Indonesia akan menikmati listrik walaupun tinggal di daerah pedalaman. "Dalam waktu dekat, akan dibangun PLTAL di selat Madura," imbuhnya
Alumni ITS ini juga menambahkan, pengembangan pemanfaatan energi laut di Indonesia, untuk saat ini masih belum bisa dilakukan dalam skala besar karena beberapa kendala. ” Kendala yang kami hadapi adalah minimnya dana dari pemerintah serta minimnya infrastruktur untuk kawasan timur,” pungkasnya. (ali/esy)
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk menunjang kerja dapat menurunkan produktivitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kampus ITS, ITS News — Salah satu upaya mencapai target Net Zero Emission pada 2060 adalah melalui transisi energi listrik
Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi
Kampus ITS, ITS News — Sulitnya akses air bersih akibat terganggunya jaringan distribusi air membuat warga kerap kesulitan menjalani