Saat ini, BEM ITS baru usai menggelar rangkaian oprec untuk menjaring mahasiswa yang berniat menjadi pengurus BEM ITS. Meskipun sempat diterpa selentingan miring, ternyata BEM ITS pun masih cukup menarik minat mahasiswa. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai lebih dari 350 mahasiswa. Sementara, kuota yang ditargetkan hanya 200 mahasiswa.
Ditemui di tengah kesibukannya, Imron menceritakan beberapa hal terkait tagline "Transformasi" yang diusungnya. Menurutnya, transformasi yang digagas ini akan menjawab kebutuhan Keluarga Mahasiswa (KM) ITS. Beberapa budaya pun juga akan diubah menyesuaikan perkembangan yang terjadi.
Salah satunya adalah budaya staf hanya menerima program kerja (proker). Staf terpilih akan mengikuti pra rapat kerja (raker) selama seminggu. Intinya, staf akan dilibatkan dalam menyusun proker di kementeriannya. "Harapannya, proker tersebut sesuai dengan rancangan dan harapan mereka," terang Imron.
Lebih lanjut, Imron menjelaskan bahwa BEM ITS nantinya akan fokus terhadap dua hal. Pertama adalah perkembangan BEM ITS sendiri. Ia menargetkan jika nantinya BEM ITS menjadi miniatur negara. "Sekarang telah berjalan. Seperti adanya fungsi eksekutif, legislatif dan yudikatif," lanjutnya.
Hanya saja dari segi bentuk, BEM ITS akan diarahkan menjadi semicoorperation. Salah satu contohnya adalah segi administrasi. "Seperti memfokuskan penggunaan Informasi Teknologi (IT) dalam hal administrasi," lanjut Imron.
Fokus kedua adalah perkembangan KM ITS. Rencananya, kepengurusan tahun ini Imron akan membentuk sebuah unit baru yaitu Unit Kerja Transformasi. Unit baru ini bukan unit sembarangan. Nantinya, unit ini pun akan digawangi oleh orang-orang terpilih.
Mahasiswa asal Batu ini memaparkan bahwa unit ini akan diisi mahasiswa dengan berbagai bidang keahlian. "Harus ada yang bisa survei, riset, yang bisa nulis, tipologi, dan bidang lain," ungkapnya.
Tugas unit ini nantinya terbilang cukup berat. Pasalnya, mereka adalah tim yang khusus bertugas mengidentifikasi permasalahan dan perkembangan KM ITS. Hasil identifikasi akan berupa rekomendasi. "Output akhirnya berupa buku," lanjut mahasiswa Teknik Kimia ini.
Sekilas, Imron menjelaskan bahwa Unit Kerja Transformasi ini terinspirasi dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang mampu merekonstruksi Aceh pasca Tsunami. Di Indonesia sendiri UKP4 sendiri bertugas mengawasi pembangunan dan memberikan rekomendasi kepada para menteri. "Harapan saya, unit ini akan bekerja layaknya UKP4," tandas Imron.
Yang Baru di BEM ITS
Di bawah kepemimpinannya, Imron akan membentuk sedikit merombak strukur kementriannya. Jika sebelumnya terdapat dua Menteri Koordinator, menjadi tiga Kementerian Koordinator (Menko). Asumsinya, masing-masing membawahi tiga Kementrian. Ketiganya antara lain Menko Pergerakan Mahasiswa, Menko Lingkar Kampus, dan Menko Pegembangan Informasi dan Karya.
Menko Pergerakan Mahasiswa, misalnya. Menko ini akan mengurusi berbagai dinamika mahasiswa ITS. Tiga Kementerian yang dimaksud adalah Kementerian Sosial Politik (SOspol), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), dan Kementerian Hubungan Luar (HubLu).
Sementara itu, Menko Lingkar Kampus akan membawahi Kementerian Dalam Negeri (Dagri), Kementerian Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) dan Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM).
Untuk Menko Pengembangan Informasi dan Karya akan mengurus terkait hasil rakyat dan karya mahasiswa ITS. Tiga kementrian di bawahnya adalah Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek), Kementerian Sosial Masyarakat (Sosmas) dan Kementerian Perekonomian (Perkom). "Melalui segitiga emas (riset, sosmas dan perkom-red) diharapkan Teknologi di ITS dapat berkembang," terang mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatekk) ini.
Selain itu, Imron juga akan menambah Satu lagi Sekretaris Jenderal (Sekjen). Masing-masing adalah Sekjen Internal dan Sekjen Eksternal. Badan Semi Otonom pun masih tetap dipertahankan pada Kepenguusan tahun ini. "Perubahan ini bukan hanya sekedar menjalankan Transformasi, tetapi semua untuk menjawab kebutuhan mahasiswa di masa depan," tutupnya. (ran)
Kampus ITS, Opini — Dunia bergerak laksana deru angin ribut yang menyeret waktu tanpa ampun dan nyaris tidak menyisakan
Kampus ITS, ITS News – Dalam rangka sosialisasi pada calon mahasiswa, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK)Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Opini – Bayangkan Anda terbangun dan mendapat ribuan orang asing di internet mencap Anda sebagai pembohong atau
Kampus ITS, ITS News — Tak hanya berorientasi pada teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga menunjukkan komitmennya dalam