”Tidak ada hubungannya antara Tuhan dan partikel Tuhan,” tandas Agus, dosen sekaligus penulis buku Ayat-Ayat Semesta. Partikel Tuhan hanya sebutan untuk partikel dengan nama asli Higss Boson.
Istilah Partikel Tuhan pertama kali muncul dari buku yang ditulis oleh peraih penghargaan Nobel, Leon Lederman pada tahun 1994. Leon menerbitkan buku yang berjudul God Particle: If The Universe Is The Answer, What Is The Question?
Bahkan menurut Handoko, penemuan sebuah partikel di dunia fisika adalah sesuatu yang biasa. ”Penemuan ini heboh karena namanya yang fenomenal, serta penelitiannya membutuhkan dana triliunan," ungkap Handoko.
Jalan untuk menemukan partikel tersebut tergolong rumit bahkan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setiap tahunnya observasi Partikel Tuhan membutuhkan dana sebesar kurang lebih 10 triliun dollar.
Biaya sebesar itu diperlukan untuk pengoprasian sebuah alat yang bernama Large Hadron Collider (LHC). Alat yang berbentuk melingkar sepanjang 27 km. Alat mahal inilah tersebut berada di bawah tanah di antara wilayah Swiss dan Perancis.
Meski ia hanya seberkas partikel, untuk mencari keberadaannya ilmuan harus merancang proses tumbukan antar partikel yang memiliki muatan berlawanan. Tumbukan tersebut membutuhkan energi sangat besar. ”Ibarat mematahkan tusuk gigi, semakin kecil ukuran tusuk gigi semakin besar pula energi yang dibutuhkan untuk mematahkannya. Begitu juga dengan partikel Tuhan ini,” terang Handoko.
Selanjutnya Partikel Tuhan atau Higss Boson diperoleh dari serpihan partikel hasil tumbukan tersebut. Namun sebenarnya, wujud partikel Tuhan sendiri belum tampak. ”Penanda keberadaan partikel Tuhan adalah jejak dari Higgs yang ada di proton,” kata Handoko.
Lantas, kenapa sebuah partikel memerlukan Partikel Tuhan atau Higgs Boson? Menurut Handoko, Higgs Boson merupakan partikel yang memberi massa kepada partikel lain. Tanpa Higgs Boson, sebuah partikel tidak akan memiliki massa.
”Namun seebenarnya secara teori terdapat mekanisme lain dalam membentuk massa dan tidak harus menggunakan Higgs,” terang Handoko. Sayangnya perbedaan ini masih belum terungkap.
Melalui seminar tersebut Handoko dan Agus menerangkan ihwal Partikel Tuhan dengan penjelasan lugas dan sederhana. Beragam peserta mulai dari Dosen, mahasiswa, hingga Guru SMA hadir dalam seminar.
”Seminar ini sebagai forum pencerahan dari kehebohan yang sempat terjadi di milis ITS sejak penemuan Partikel Tuhan,” ungkap Prof Dr Drs Surya Rosa Putra MS, Ketua Pusat Studi Sains LPPM ITS. (anl)
Kampus ITS, ITS News — Resmi mengukuhkan 6.993 mahasiswa baru (maba) 2025/2026, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) perkenalkan komitmen
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menghadirkan berbagai kebijakan guna menciptakan lingkungan kampus yang
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan eksistensinya sebagai institusi yang konsisten menghadirkan inovasi berdampak
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat kolaborasi antara Pemerintah Singapura dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Duta Besar