”Bisnis itu sudah saya anggap sebagai pacar sendiri,” ucap Mahendra Ega Higuitta mahasiswa Teknik Fisika. Kiprahnya sebagai wirausaha muda sudah tak usah diragukan lagi. Berbagai prestasi sempat ia renggut bersama Sego Njamoer-nya ini.
Ditemui di tengah kesibukkannya, mahasiswa yang akrab disapa Ega ini menceritakan sedikit banyak tentang asal mula Sego Njamoer. Ide Sego Njamoer awalnya terlahir dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan 2012. Dibantu dengan empat rekannya, akhirnya bisnis tersebut berjalan hingga saat ini.
Terhitung selah satu tahun berdiri, sudah ada 13 outlet Sego Njamoer yang tersebar di sekitar Surabaya dan Malang. Rasanya yang khas membuat makanan ini diburu oleh banyak kalangan, khususnya mahasiswa. Produknya yang berslogan anti kanker atau kantong kering tersebut membuat mahasiswa tidak salah pilih menu makanan. Yang paling unik adalah bentuknya yang praktis menyerupai makanan khas Jepang, onigiri (nasi kepal, red).
Sejumlah penghargaan pun telah berhasil disabet oleh bisnis milik Ega dan kawan-kawan ini. Sebut saja juara pertama Harian Bisnis Indonesia 2010, 3rd Winner&Most Favourite Product, juara dua LKTM-Wirausaha PIMNAS 2011, Young Entrepreneur Award ITS 2011, dan masih banyak lagi penghargaan-penghargaan lain.
Salah satu gelar yang masih hangat yang diraih Sego Njamoer adalah Shell Live Wire Bussines Start-Up Award 2011. Kompetisi bergengsi yang terdiri dari dua kategori mahasiswa dan alumni menjadi saksi keunggulan Sego Njamoer. Bagaimana tidak, dalam ajang satu ini Sego Njamoer berhasil menggondol gelar juara favorit untuk kategori mahasiswa.
Sedikit bercerita, Ega bertutur, ketika mengikuti lomba tersebut banyak hal luar biasa yang dirinya dan kawan-kawan alami. Salah satunya adalah bertemu dengan orang-orang hebat dengan ide bisnis yang istimewa. ”Senang bisa bertemu anak-anak Indonesia dengan ide dan pembawaan yang baik-baik,” ujar Ega.
Lomba yang digelar selama seminggu ini menyuguhkan kegiatan menarik bagi pesertanya. Selain workshop, mereka juga ditantang untuk mempresentasikan ide bisnis mereka. Bak firasat, mahasiswa kelahiran 23 tahun silam ini mengaku optimis dengan kemenangannya dalam lomba tersebut.
Ia yakin, karena salah satu kriteria lomba tersebut adalah bisnis yang ditawarkan sudah dijalani selama setahun kebelakang. Sedang Sego Njamoer, Ega sadari betul telah melampaui kriteria tersebut. Untuk itu, saat presentasi, dengan penuh percaya diri Ega menunjukkan kebolehan Sego Njamoer miliknya.
Beberapa penilaian dewan juri yang kritis justru Ega jadikan sebagai cambuk motivasi. ”Konsep produk ini sangat bagus, tapi mengapa pencapaian bisnisnya hanya segini,” ucap Ega menirukan salah satu dewan juri.
Mendengar komentar pedas dewan juri tersebut membuat Ega kian terpacu untuk mengembangkan Sego Njamoer. Sebagai rencana lanjutan, Ega bersiap membumbui produk Sego Njamoer dengan ide-ide kreatif dan inovatifnya. Dan Ega pun berharap mampu mengekspansi pasar Sego Njamoer hingga ke luar Jawa Timur. (lik/fz)
Kampus ITS, ITS News – Dedikasi tinggi dalam membumikan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kembali mengantarkan dosen Departemen
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kian mengukuhkan kiprahnya di bidang teknologi robotika melalui
Kampus ITS, ITS News — Sebagai upaya membuka akses pendidikan yang lebih luas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan
Kampus ITS, ITS News — Salah satu lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membuat inovasi yang luar biasa