ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
28 Februari 2012, 09:02

Alumni ITS Perkuat Jejaring Profesional Muda

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

"Kita akan himpun profesional muda sejak lulus hingga usia 40 tahun, lalu kita buat database sesuai keahlian," kata koordinator Bidang Profesi dan Promosi Alumni PP IKA ITS Surabaya, Suharto, di sela-sela Silaturahmi IKA ITS dengan Profesional Muda Alumni ITS di Surabaya, Minggu malam.

Dalam acara yang dihadiri Pembantu Rektor (PR) I ITS Prof Ir Herman Sasongko dan sejumlah pengusaha alumni ITS itu, ia menjelaskan "database" alumni itu akan dikelola sekretariat bersama profesional muda, baik sekretariat secara fisik maupun virtual.

"Bagi yang belum bekerja akan mendapat semacam kartu kuning ala Disnaker dan bagi mereka yang sudah bekerja akan menjadi ‘network’ (jejaring), baik jejaring usaha maupun promosi, sehingga alumni ITS akan mampu menjadi kekuatan profesional untuk Indonesia. Ya, dari ITS untuk Indonesia," katanya.

Dalam pertemuan yang dijamu dengan jajanan pasar khas Suroboyo, seperti sate kelopo, bubur Madura, tahu tek, tahu campur, es degan, kacang godok, STMJ Biliton, gado-gado Arjuno, dan sebagainya itu, sejumlah alumni ITS sepakat bahwa jejaring dan profesionalisme adalah dua syarat penting.

"Ini bukan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), tapi NKK (nunut konco-konco/ikut teman-teman). Artinya, kita tidak memanfaatkan peluang dengan cara yang tidak profesional, tapi kita saling membantu dengan tetap mengutamakan keahlian atau profesionalisme sebagai syarat penting," kata seorang alumni dalam penyampaian kesan dan pesan dalam silaturahmi itu.

Menanggapi hal itu, Pembantu Rektor (PR) I ITS Prof Ir Herman Sasongko mengaku ITS sudah waktunya untuk mementingkan kontribusi nasional. "Guru saya dari Jerman bilang bahwa orang Jerman tidak pernah memikirkan reputasi internasional, tapi dunia mengenal Jerman karena orang-orang Jerman memberikan kontribusi terbaik untuk negaranya," katanya.

Oleh karena itu, kata guru besar Teknik Mesin ITS itu, ihtiar IKA ITS memperkuat jejaring profesional dan pengusaha di kalangan alumni ITS merupakan tekad yang sama yakni memberikan kontribusi "dari ITS untuk Indonesia" dan bukan justru meraih reputasi internasional, karena reputasi ITS di dunia internasional akan dapat diraih dengan kontribusi nasional itu.

"Saya setuju pertemuan ini dikembangkan dengan mencari tempat nongkrong yang bagus untuk bicara bisnis, tapi database juga penting. Saran saya, database itu jangan hanya menyebutkan tahun kelulusan, tapi keahlian dan pekerjaan yang bersangkutan, sehingga nantinya dapat dijadikan jejaring secara nasional, baik kerja sama maupun promosi," katanya.

IKA ITS mencatat alumni ITS hingga kini mencapai lebih dari 72.000 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa belahan dunia, karena itu perlu dioptimalkan untuk memberikan kontribusi bagi peningkatan pengusaha di Indonesia, karena jumlah pengusaha Indonesia saat ini masih 0,24 persen dari jumlah penduduk.

Jumlah itu sangat kecil dibandingkan dengan India yang jumlah pengusahanya mencapai 11 persen dari jumlah penduduknya, Singapura tujuh persen dari jumlah penduduk dan Thailand sebesar dua persen dari jumlah penduduk.

Saat ini, di kalangan ITS mulai bermunculan pengusaha muda yang masih mahasiswa, namun sudah mendapatkan pengakuan ditingkat nasional dengan berpartisipasi di berbagai event lomba ataupun pameran seperti wirausaha Mandiri 2012 yang diikuti oleh beberapa produk mahasiswa ITS seperti Sego Njamoer, Krawu Burger, dan lainnya. (*)

Berita Terkait