Lomba yang digelar khusus untuk kalangan mahasiswa ITS ini diikuti oleh puluhan peserta, baik individu maupun dalam tim. Peserta diberikan kesempatan untuk menyuarakan gagasannya guna menjadikan kampus ITS lebih hemat energi dalam bentuk poster ilmiah. Kemudian, dipilih 20 poster terbaik yang dipamerkan dalam forum Tahu Campur. Serta, dipilih tiga finalis untuk mempresentasikan gagasannya.

Di tengah forum Tahu Campur, panitia juga memberikan kesempatan peserta untuk memilih poster favoritnya. Hasil vote tersebut turut menentukan pemenang dari kompetisi ini.

Di akhir acara Tahu Campur, empat gagasan terbaik diumumkan. Juara pertama diraih oleh Pungki Priambodo dan Riza Resita atas gagasannya tentang Innovative Efficient Smart (IES) Lamp. Yakni sebuah lampu yang dapat meminimalisir penggunaan listrik.
 
Sedangkan juara dua disabet oleh Aang Pamuji dan M Fauzan Arhstyo, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro yang menggagas Quantum Lift-ation. Quantum Lift-ation merupakan konsep yang cukup unik dengan memanfaatkan teknologi induksi magnet dalam implementasi lift. Dengan konsep ini, ITS dapat mereduksi pengeluaran dana listrik untuk lift. ”Yang awalnya dengan lift konvensional mencapai Rp 5 juta, dengan konsep ini bisa mengerucut hingga Rp 500 ribu,” ujar Aang.

Eco-canteen Design yang digagas oleh Choirur Roziqin dengan paduan antara konsep arsitektur dan pembawaan alami atau iklim mendapat juara tiga. Sedangkan juara favorit dari berbagai gagasan tersebut ialah ITS Green Way yang dibuat oleh Setiya Anggraewan dan Joko Susilo.

Rahmatsyam Lakoro SSn MT, panitia lomba, mengatakan bahwa hasil dari lomba tersebut berupa prototype yang masih harus dikembangkan lebih lanjut. Model tersebut akan dikaji secara khusus oleh Badan Koordinasi, Pengendalian dan Komunikasi Program (BKPKP) untuk tahap selanjutnya. ”Harus ada pihak lain yang memproduksi, dan membantu proses penerapannya,” ujar dosen Jurusan Desain Produk ini. (fin/esy)