ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
30 Maret 2012, 23:03

ITS Luncurkan Smart Classroom

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Misalnya saja, ada seorang dosen yang akan mengajar sebuah mata kuliah. Dosen tersebut baru dapat menyalakan lampu kelas, proyektor dan pendingin ruangan dengan menggesekkan smart card di smart card reader. Setelah smart card ini mengidentifikasi, maka baru aliran listrik akan tersambung sehingga dosen yang bersangkutan bisa mengajar.

"Sistemnya sebenarnya sederhana. Layaknya smart card yang biasa digunakan di hotel-hotel. Namun apa salahnya kita coba untuk menghemat energi," ujar Kepala Power System Simulation Laboratory ITS Prof. Adi Suprijanto

Smart classroom ini, bukan hanya berfungsi untuk menyalakan jaringan listrik, namun juga dari server bisa diketahui berbagai informasi. Misalnya, dosen siapa yang menyalakan jaringan listrik, durasinya, serta berapa besar energi listrik yang digunakan selama perkuliahan tersebut.

"Smart classroom ini sekaligus bisa memantau kinerja dosen. Karena dari sana akan ketahuan berapa lama durasinya dosen saat mengajar," ujar Adi.

Nah jika si dosen lupa membawa kartunya, dosen bisa meminta bantuan server untuk menyalakan atau mematikan jaringan listrik ruangan. Pun demikian juga dengan kartunya hilang dan kemudian digunakan oleh mahasiswa.

"Meski sudah menggesekkan kartunya, jika dalam jadwalnya tidak sesuai dengan yang ada di server, maka listrik tak akan menyala," ujar Adi.

Adi mengimbuhkan, jika sistem ini sudah dijalankan di seluruh fakultas di ITS, maka setidaknya dalam setahun bisa menghemat listrik 16,67 persen. Setiap tahun, ITS menghabiskan dana sekira Rp6 miliar untuk pembayaran listrik, dan Rp3,6 miliar untuk rekening air. ITS juga menghasilkan 150 kg limbah per hari.

Untuk sementara, pilot project smart classroom baru dipasang di Gedung Unit Pelaksana Mata Bersama. Gedung ini dipilih karena dianggap paling boros dalam hal pemanfaatan energi listriknya.

"Gedung ini digunakan untuk kuliah mata kuliah bersama sehingga tidak di bawah koordinasi salah satu fakultas. Oleh karena tidak ada yang bertanggung jawab, sehingga pemanfaatan energinya sembarangan," ujar Herman.(rfa)

Berita Terkait