Didampingi dosen pembimbing Suwito, ia menjelaskan, penghematan itu dapat dilakukan dengan menggunakan sensor dan alat otomatis yang disebut "solenoid valve".
"Kran hemat air itu memang memakai baterai berdaya enam watt, tapi dalam kondisi tidak dipakai memakai 0,1 watt. Untuk pengganti baterai bisa menggunakan sel surya," kata mahasiswa semester 6 itu.
Menurut dia, sel surya mampu menyerap energi 100 watt saat matahari bersinar terang dan bisa disimpan untuk kebutuhan malam hari.
"Yang jelas, saat merancang alat yang dapat dibuat dalam waktu satu jam itu karena saya sering menyaksikan kran wudhu di masjid yang tidak dimatikan," katanya.
Suwito mengatakan, kran hemat air itu sempat dipuji Menteri BUMN Dahlan Iskan saat berkunjung ke ITS pada 1 April 2012.
"Pak Dahlan Iskan memuji karena ajaran agama bahwa boros itu temannya setan seringkali sulit dipraktikkan, tapi ajaran agama untuk tidak boros itu akan terlaksana dengan kran hemat air. Jadi, teman-teman ITS bisa berdakwah lebih efektif," katanya.
Alat itu juga sempat dipamerkan dalam Expo ITS dan loka karya "Selamatkan Air Sekarang" beberapa waktu lalu. "Insya Allah, kami akan mencoba untuk merealisasikan alat itu pada Masjid Manarul Ilmi ITS untuk menyemarakkan Hardiknas," katanya.
Lain halnya dengan alat rancangan mahasiswa Jurusan Elektro lainnya yakni Maulana Djatikusuma.
"Saya merancang alat deteksi kedalaman air banjir di kawasan tertentu," katanya.
Dengan alat itu, kata mahasiswa semester 6 tersebut, kedalaman air banjir di wilayah tertentu dapat dihubungkan dengan "traffic light" untuk menampilkan kedalaman air banjir pascalampu merah itu.
"Kalau ketinggian air banjir melebihi ukuran ban mobil, maka seorang pengendara dapat membelokkan mobilnya untuk menghindarinya, sekaligus tidak menyebabkan mobilnya mogok yang akhirnya menimbulkan kemacetan panjang," katanya.
Hingga saat ini, alat yang dirancangnya itu masih memiliki radius deteksi 200 meter hingga satu kilometer. "Jadi, alat itu mirip ‘early warning system’ yang mendeteksi cekungan kedalaman air," katanya.
Redaktur: Taufik Rachman
Kampus ITS, ITS News – Indonesia terdiri atas beribu suku bangsa dan budaya, menyiratkan keberagaman yang tertanam dalam kehidupan
Kampus ITS, ITS News — Tak hanya berkomitmen untuk senantiasa menghadirkan inovasi mutakhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga
Kampus ITS, ITS News — Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan aplikasi Kinderfin, untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan atas inovasi anak bangsa, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas